PIKIRAN-RAKYAT.COM (09/05/2025) | Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah bersama sejumlah pihak meluncurkan program Pengembangan Agroeduwisata di Desa Tenogo, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 8 Mei 2025, ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi desa melalui pengintegrasian sektor pertanian, pendidikan, dan pariwisata secara berkelanjutan.

Berlokasi di kawasan Agroeduwisata X-Paingan Jeep Adventure, acara ini menjadi wadah pelaksanaan berbagai kegiatan penting.

Di antaranya adalah aksi penanaman bibit alpukat dan padi lahan kering secara bersama-sama, yang melambangkan sinergi antara pertanian dan pelestarian lingkungan.

Momen penting lainnya adalah penandatanganan 13 nota kesepahaman (MoU) antara pengelola agroeduwisata dengan berbagai mitra strategis, termasuk jaringan hotel, balai pelatihan, dan biro perjalanan wisata.

Aksi ini dilakukan untuk menjadikan Desa Tenogo sebagai destinasi wisata edukatif unggulan di Jawa Tengah.

Selain itu, acara ini juga diisi dengan penyerahan bantuan secara simbolis sebagai bentuk dukungan konkret terhadap keberlanjutan pengembangan kawasan agroeduwisata.

Desa Tenogo sendiri dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pusat agroeduwisata yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga berfungsi sebagai laboratorium hidup bagi pendidikan di bidang pertanian.

Administratur Perhutani KPH Pekalongan Timur, Angkat Wijanto, melalui Wakil Administratur Ari Kurniawan, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.

Ia menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya pelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Dukungan Perhutani juga diwujudkan melalui pengembangan wisata edukatif dan petualangan. Seperti Jeep Offroad yang dikelola bersama LMDH Sido Mulyo.

Selain itu juga dukungan terhadap pengembangan komoditas pertanian unggulan seperti alpukat dan padi lahan kering.

Ari berharap pengembangan agroeduwisata ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi Desa Tenogo tetapi juga memberikan edukasi berharga kepada generasi muda mengenai praktik pertanian berkelanjutan.

“Kami melihat bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis yang sejalan dengan upaya pelestarian hutan sekaligus pemberdayaan masyarakat desa,” tandasnya.

Sumber : pikiran-rakyat.com