TIMESINDONESIA.ID (23/08/2021) | Dulu semua orang mengenal Desa Oro-Oro Ombo sebagai salah satu dari tiga desa tertinggal di Kota Batu. Namun siapa sangka, bulan Agustus tahun 2021 ini Desa Oro Oro Ombo meraih ranking 1 Indeks Desa Membangun (IDM) tingkat nasional.

Kepala Desa Oro-Oro Ombo, Wiweko mengaku kaget ketika diumumkan meraih ranking 1 Indeks Desa Membangun (IDM) oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Ia mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk meraih IDM ini. Selain cita-cita meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami mengalir seperti biasa, tidak ada persiapan khusus, yang kita laksanakan hanyalah menyingkronkan persepsi antara Pemerintah Desa, kelembagaan desa dan masyarakat. Kesamaan persepsi ini yang menjadi tolok ukur dalam pembangunan,” ujar Wiweko.

Hal yang terjadi saat ini, menurut Wiweko sama dengan cita-cita yang dilakukannya tahun 2008. “Dimana saat itu desa kami masuk dalam kategori desa tertinggal bersama dua desa lainnya,” ujarnya.

Titik awal pemerintahan dilakukan dengan menjalin kerja sama dalam pengelolaan tanah kas desa seluas 4 hektar dengan Jawa Timur Park Group untuk membangun Batu Night Spectakular.

“Kerja sama ini menjadi cikal bakal berkembangnya pembangunan di desa kami. Saat itu sempat terjadi permasalahan, bahkan saya didemo dan dihujat, namun setelah kita singkronisasi persepsi antara semua elemen, akhirnya desa kami berkembang dan maju sekarang menjadi desa yang mandiri,” ujar Wiweko.

Menurutnya dalam sebuah pembangunan memang harus ada kebijakan yang dipaksakan bila kebijakan tersebut benar dan untuk kepentingan masyarakat. “Alhamdulillah sekarang sudah menjadi masyarakat yang baik secara ekonomi,” ujarnya.

Pembangunan terus berkembang dan kini Desa Oro Oro Ombo sudah menjalin kerja sama dengan banyak pihak termasuk dengan Perhutani.

Sekedar diketahui, dalam pemutakhiran data IDM tahun 2021, tercatat 3.269 desa di Indonesia dinyatakan sebagai desa mandiri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 697 desa atau 21,32 persen berada di Jatim. Pencapaian ini merupakan yang tertinggi di Indonesia dan selanjutnya disusul oleh Jawa Barat di peringkat kedua dengan total 586 desa mandiri serta di peringkat ketiga Provinsi Jawa Tengah dengan total 199 desa mandiri.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Batu Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi juga memberikan apresiasi terhadap lima desa yang masuk dalam 10 ranking tertinggi nasional.

Lima desa asal Jatim tersebut antara lain Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu dengan skor 0,9981 – Desa Gentengkulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi dengan skor 0,9924 – Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu dengan skor 0,9886 – Desa Gentengwetan, Kecamatn Genteng, Banyuwangi 0,9867 – Desa Punten, Kecamatan Bumiaju, Kota Batu dengan skor 0,9775.

“Selamat atas pencapaian yang telah diraih. Menjadi desa mandiri dan masuk sebagai ranking tertinggi secara nasional adalah bukti keseriusan seluruh komponen desa dalam mewujudkan pembangunan yang maksimal,” kata Khofifah tentang terpilihnya Desa Oro-Oro Ombo. (*)

 

Sumber : timesindonesia.co.id

Tanggal : 23 Agustus 2021