MOJOKERTO, PERHUTANI (28/11/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto menjadi salah satu tujuan uji petik untuk penelitian kayu sonokeling dari Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) dan Litbang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),  bertempat di petak 75 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kupang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kemlagi, Sabtu (28/11).

Mewakili Administratur KPH Mojokerto, Andry Wahyu selaku Wakil Administratur Mojokerto wilayah Timur menyampaikan, bahwa kegiatan pengambilan sampel tersebut sangat diperlukan demi perbanyakan tanaman sonokeling. “Kami berharap dari pengambilan sampel ini diperoleh pengkayaan genetika tanaman tersebut dan setelah diperbanyak bisa didistribusikan serta ditanam di kawasan hutan seluruh Perum Perhutani khususnya dan seluruh wilayah hutan di Indonesia pada umumnya,” ujarnya.

Encik selaku perwakilan dari Kantor Direktorat KKH menyatakan bahwa kunjungan ini dalam rangka pengambilan sampel (specimen) Kayu Sonokeling yang mana salah satunya ada di wilayah kerja Perhutani KPH Mojokerto, pengambilan sampel ini berupa potongan akar, cabang/batang dan daun. Untuk daun akan dibuat Herbarium daun serta mengambil sampel tanah untuk diteliti kandungan tanah yang menjadi tempat tumbuh sonokeling.

Sementara menurut Titik yang sekaligus perwakilan dari Puslit LHK menyampaikan bahwa pengambilan sampel ini sangat penting sekali karena untuk pengujian tanah tempat tumbuh kayu sonokeling. Disamping itu juga pengambilan sampel dilakukan untuk Pohon Sonosiso. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk pemuliaan tanaman eksotik, endemik dan langka yang bernilai tinggi sehingga mudah diperbanyak, seperti sonokeling yang selama ini perbanyakan hanya dari stek akar (dan itu sulit), ini akan di uji coba perbanyakan dengan teknik silvikultur yang lain sehingga bisa diperbanyak dengan mudah dan cepat,” paparnya. (Kom-PHT/Mjk/Dwi)

Editor : Ywn

Copyright©2020