KENDAL, PERHUTANI (14/06/2025) | Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum Perhutani, Sandy Mukhlisin, melakukan kunjungan kerja ke Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal untuk meninjau program kerja sama budidaya tanaman jahe gajah yang berlokasi di kawasan hutan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Subah, Sabtu (14/06).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan perjalanan dari kantor Divisi Regional Jawa Tengah menuju petak 15 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pucungkerep. Setibanya di lokasi budidaya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko beserta rombongan meninjau langsung kondisi pertumbuhan tanaman jahe yang telah ditanam di lokasi kerja sama.
Administratur KPH Kendal, Muhadi, menjelaskan bahwa penanaman tahap pertama dilakukan pada bulan Maret menggunakan bibit jahe dari polybag. “Tahap pertama penanaman jahe dilakukan pada bulan Maret dengan bibit dari polybag. Selanjutnya, penanaman dilanjutkan pada tahap kedua dengan menggunakan bibit dari umbi jahe agar dapat dibandingkan pertumbuhan antara yang menggunakan polybag dan umbi langsung,” jelas Muhadi.
Ia menambahkan bahwa seluruh proses budidaya dilakukan secara alami tanpa menggunakan pupuk kimia. “Jahe gajah ini tumbuh secara alami, mendapat nutrisi dari daun-daun jati yang gugur dan terurai, tanpa pupuk buatan,” ungkapnya.
Budidaya jahe gajah ini merupakan kerja sama antara Perhutani KPH Kendal dan CV Eka Makmur Lestari sebagai mitra. “Ini merupakan pengalaman pertama kami dalam budidaya jahe, sehingga kami sangat membutuhkan dukungan dan alih pengetahuan dari mitra kami yang sudah berpengalaman,” ujar Muhadi.
Dalam kunjungan tersebut, Sandy Mukhlisin juga melakukan dialog dengan Direktur CV Eka Makmur Lestari, Aji, mengenai target distribusi hasil panen. “Menurut Direktur CV Eka Makmur Lestari, hasil panen ditargetkan mencapai 4 ton per hektare, dan rencananya akan diekspor ke Bangladesh dan negara sekitarnya,” ujar Sandy.
Aji menambahkan bahwa ke depan pihaknya akan memperluas areal penanaman ke lokasi pohon kati muda yang pertumbuhannya masih optimal, sehingga proses pertumbuhan jahe dapat berlangsung maksimal.
Usai meninjau lokasi budidaya, Direktur Keuangan melanjutkan kunjungan ke lokasi persemaian Jati Plus Perhutani Stek Pucuk (JPP-SP) di Durenombo. Di lokasi tersebut juga dilaksanakan sesi pembinaan dan tanya jawab terkait kendala lapangan serta perumusan solusi yang aplikatif.
Dalam arahannya, Sandy menekankan pentingnya kerja sama antarelemen di tubuh perusahaan. “Kita semua adalah satu kesatuan sistem pendukung. Petugas di lapangan maupun administrasi di kantor harus saling mendukung. Apabila ada permasalahan, komunikasikan dengan baik agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan,” pesannya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pengelolaan anggaran secara bijak sesuai skala prioritas, khususnya untuk kegiatan utama seperti tebangan dan sadapan yang menjadi sumber utama pendapatan perusahaan.
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan peninjauan lokasi tanaman jati JPP-SP tahun 2024 di petak 13 RPH Pucungkerep serta kunjungan ke Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Subah. (Kom-PHT/Knd/Bkt)
Editor: Tri
Copyright © 2025