MADURA, PERHUTANI (13/01/2022) | Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial (PS) Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto melakukan kunjungan di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura untuk meninjau lokasi demplot tanaman jambu mente seluas 3,2 hektar di petak 39d, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Blega, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Madura Barat, Kamis (13/1).
Dalam kesempatan itu Natalas mengatakan, bahwa untuk melakukan pengembangan komoditi pertanian, menurutnya harus ada sistem jangka panjang dari tahun ke tahun, dan semua kegiatannya dibukukan termasuk targetnya dari tahun ketahun.
Untuk itu masyarakat secara realistis perlu membentuk hasil usaha tani agar hasilnya tampak terlihat lebih baik, dan ini merupakan salah satu bagian upaya untuk kesiapan mencapai target produksi dari komiditi tersebut supaya sesuai dengan yang diharapkan, katanya.
“Dengan dibentuknya sistem didalam pencapaian target, maka produksinya akan lebih terakomodir, hal itu akan dapat menjadikan KPH Madura Plus dari target tahun ke tahun,” imbuh Natalas.
Sementara itu Administratur KPH Madura Kelik Djatmiko menyampaikan, jika pihaknya telah memulai proses untuk melakukan pengembangan demplot tanaman jambu mente dan porang di dalam kawasan hutan.
Kelik menarget dalam jangka waktu 4 tahun, Perhutani KPH Madura akan bisa menjadi KPH Plus, selain itu katanya, bahwa penanaman ini untuk memberikan ruang dan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat tanpa merubah fungsi hutan dan peruntukannya, ujarnya.
Kelik mengaku dirinya selalu melakukan monitoring semua kegiatan, baik di kantor maupun di lapangan. hal itu dilakukan sebagai satu upaya untuk memberikan bentuk motivasi dan dorongan semangat kepada seluruh jajarannya guna tercapainya dan pemenuhan target dengan hasil yang lebih baik, agar dapat menjadi KPH Madura Plus sesuai dengan yang diharapkan perusahaan, tutupnya. (Komp-PHT/Mdr/Jep)
Editor : Dpt
Copyright©2022