KENDAL, PERHUTANI (01/08/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal melakukan negosiasi pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa kapuk randu bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Lestari, pemerintah desa, dan calon pembeli pada Kamis (31/07). Kegiatan negosiasi berlangsung di Desa Pagergunung, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Administratur KPH Kendal, Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sojomerto beserta jajaran, Kepala Sub Seksi Agroforestry dan Ekowisata, Kepala Desa Pageruyung bersama perangkat desa, LMDH, serta calon pembeli.
Administratur KPH Kendal melalui Wakil Administratur, La Ode Sahara, menyampaikan bahwa pendapatan utama Perhutani KPH Kendal berasal dari kayu jati. Namun demikian, Perhutani juga mendorong pengembangan pendapatan dari sektor lain seperti pemanfaatan HHBK, salah satunya kapuk randu.
“Kegiatan hari ini merupakan negosiasi antara Perhutani, LMDH, serta seluruh pihak terkait. Bapak Tuyaman selaku pembeli kapuk randu menyatakan minatnya untuk memanfaatkan kapuk randu dalam usahanya. Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama bermufakat terkait jumlah hasil produksi kapuk sekaligus harga yang disepakati oleh seluruh pihak,” ujarnya.
Kepala Sub Seksi Agroforestry dan Ekowisata, Supriyono, menambahkan bahwa lokasi pohon randu berada di petak 110, 111, 112, 113, dan 114 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Besokor, BKPH Sojomerto.
“Jumlah pohon yang telah diinventarisasi sebanyak 139 pohon randu. Selain itu, Perhutani juga menekankan bahwa dalam pelaksanaan pemanenan kapuk randu harus menggunakan tenaga kerja lokal atau masyarakat sekitar hutan agar seluruh pihak mendapatkan manfaat dari pemanfaatan HHBK kapuk randu ini,” ungkap Supriyono.
Di sisi lain, Tuyaman selaku pembeli menyatakan komitmennya untuk mematuhi segala peraturan dan arahan yang diberikan oleh Perhutani KPH Kendal. “Kami akan menggunakan tenaga yang berasal dari desa sekitar hutan. Alhamdulillah, tahun ini kami juga dapat bermitra kembali dengan Perhutani KPH Kendal, terutama dalam bidang pemanfaatan kapuk randu,” ucap Tuyaman.
Melalui kegiatan ini, Perhutani terus mendorong peningkatan pendapatan dari sektor nonkayu, seperti HHBK kapuk randu, yang memiliki nilai ekonomis tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. (Kom-PHT/Knd/Bkt)
Editor: Tri
Copyright © 2025