MADIUN, PERHUTANI (25/07/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun dan PT PLN melaksanakan pertemuan di Kantor PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (PLN UIT JBTB), Surabaya, Kamis (24/7) sebagai tindak lanjut rencana pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Fotovoltaik di wilayah Madiun.
Hadir dalam pertemuan tersebut Administratur/KKPH Madiun Panca Putra M. Sihite, Kepala Sub Seksi Hukum, Kepatuhan Agraria, dan Komunikasi Perusahaan (KSS HKAKP) Ade Hika Intan, Kaur Pelaporan dan Kesisteman Ardith Kusuma, perwakilan dari Departemen Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Divre Jatim, serta segenap tim dari PLN Pusat dan PLN Engineering (PLNE). Turut hadir pula Vice President MEB PT PLN (Persero) Dewanto, yang bergabung secara daring melalui Zoom Meeting.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari terbitnya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, di mana PT PLN (Persero) menginisiasi program percepatan pengembangan pembangkit EBT melalui program Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Dalam program ini, direncanakan pembangunan PLTS di Provinsi Jawa Timur dengan total kapasitas mencapai 3,7 Gigawatt (GW) hingga tahun 2034. Untuk tahap pertama (Batch-1), PLN menargetkan pembangunan PLTS berkapasitas 100 Megawatt (MW), yang diperkirakan membutuhkan lahan seluas ±120–140 hektar.
Dalam pertemuan ini kedua belah pihak membahas hasil survei awal lahan potensial untuk PLTS berkapasitas 100 MW di Kawasan Hutan KPH Madiun, serta konfirmasi dan rekomendasi lokasi yang dapat dialokasikan sebagai bagian dari pengembangan EBT demi mendukung ketahanan energi nasional.
Administratur/KKPH Madiun Panca Putra M. Sihite, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung rencana strategis ini apalagi ini menyangkut proyek nasional.
“Pada prinsipnya Perhutani siap bersinergi dengan PLN dalam pembangunan PLTS yang kemungkinan akan memanfaatkan sebagian Kawasan hutan. Nanti kita lihat bersama bagaimana regulasi yang harus ditempuh, serta kondisi eksisting calon lokasi yang akan menjadi lokasi PLTS. Kami melihat ini sebagai peluang kolaborasi dalam mendukung transisi energi nasional,” ujar Panca.
Sementara itu, Vice President MEB PT PLN (Persero) Dewanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan Perhutani dalam percepatan pengembangan sumber energi baru terbarukan. Ia juga mengatakan bahwa kedepan masih akan berlanjut pembahasan dan tinjauan lapangan dalam rangka pembangunan PLTS ini.
“Kami sangat mengapresiasi Perhutani KPH Madiun yang telah menjelaskan dengan detail hal-hal yang berkaitan dengan aspek kehutanan khususnya dalam rangka rencana pembangunan PLTS di wilayah Madiun. Kawasan hutan Perhutani menjadi alternatif yang paling memungkinkan untuk proyek ini mengingat ketersediaan lahan di pulau Jawa memang semakin langka.” pungkas Dewanto. (Kom-PHT/Mdn/Adl)
Editor:Lra
Copyright©2025