BALAPULANG, PERHUTANI (10/09/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah dengan melakukan koordinasi bersama General Manager Pabrik Gula (PG) Tersana Baru PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Koordinasi tersebut membahas pemanenan yang meliputi tebang, muat, dan angkut agroforestry tebu di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Margasari dan BKPH Larangan, Rabu (10/09).

Hadir dalam kegiatan tersebut Administratur KPH Balapulang, General Manager PG Tersana Baru PT RNI, Chef Aanplant/CA/Manager Tanaman Adang Darmansyah, serta Kepala Sub Seksi Agroforestry dan Ekowisata Mamat Suracmat.

Administratur KPH Balapulang, Angkat Wijanto, menyampaikan bahwa rencana luas panen agroforestry tebu mandiri di KPH Balapulang pada tahun 2025 seluas 388,58 hektare yang disiapkan di wilayah BKPH Margasari dan BKPH Larangan.

“Sampai dengan sekarang telah terkirim sebanyak 9.600 ton dan diharapkan akan selesai dalam kurun waktu yang telah ditentukan oleh pabrik PG Tersana,” tuturnya.

Agroforestry Tebu Mandiri merupakan program pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan berupa gula sekaligus sebagai terobosan baru menuju Perhutani Baru. Pengelolaannya melibatkan masyarakat sekitar hutan sehingga dapat memberikan manfaat dan membawa perubahan untuk mewujudkan hutan lestari serta masyarakat sejahtera.

Ia menambahkan bahwa ke depan Perhutani akan lebih fokus pada pola agroforestry dengan tetap mengikuti kaidah pengelolaan hutan lestari melalui penerapan sistem tebang tanam, dengan sedikit menebang dan banyak menanam untuk menjaga kelestarian lingkungan.”

Sementara itu, General Manager PG Tersana Baru PT RNI, Wisri Mustofa, menyampaikan apresiasi terhadap langkah sigap manajemen Perhutani yang turut serta menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung ketahanan pangan sebagai terobosan baru Perhutani.

“Pola agroforestry tebu seluas 388,58 hektare menjadi peluang kerja sama sinergi BUMN antara Perhutani dan PG Tersana Baru PT RNI untuk peningkatan pendapatan perusahaan sekaligus pemberdayaan masyarakat sekitar hutan karena banyak melibatkan tenaga kerja lokal,” jelasnya. (Kom-PHT/Bpl/Pku)

Editor: Tri

Copyright © 2025