BANDUNG UTARA, PERHUTANI (12/02/2022) I Dalam pengelolaan hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara berhasil menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja dari masyarakat sekitar hutan. Hal ini disampaikan Kepala Sub Seksi (KSS) Hukum Kepatuhan, dan Komunikasi Perusahaan Perhutani Bandung Utara Endan Cahyadi di kantornya, Jumat (11/2).
Endan mengatakan sampai saat ini ada ratusan kerjasama pengelolaan hutan, “Ada sekitar 300 perjanjian kerjasama baik wisata, air bersih, kopi dan lainnya,” katanya. Prinsip kerjasama, disebutkan Endan tetap berpijak pada aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Sebagian besar kerjasama yang dilakukan banyak dibidang pengelolaan wisata dan budidaya kopi.
Kerjasama yang dilakukan banyak menyerap tenaga kerja kerja, terutama di bidang wisata. Ada multiflier ekonomi yang tercipta.
“Dari wisata tumbuh sumber ekonomi lainnya. Ada gerai makanan, oengelolaan parkir. Ada juga masyarakat yang jual cendera mata,” ujar Endan.
Dari kerjasama yang dilakukan terserap tenaga kerja sekitar 1.500 orang. Mereka merupakan masyarakat yang tinggal disekitar hutan Perhutani Bandung Utara.
Tak hanya terlibat dalam pengelolaan hutan, masyarakat juga dilatih mitugadi bencana serta pengetahuan dibidang wisata.
Endan juga menerangkan berbagai inovasi dilakukan Perhutani KPH Bandung Utara dengan tujuan pengayaan manfaat hutan. Mulai dari budidaya tanaman kopi dan hijauan pakan ternak, sadapan getah pinus hingga pengelolaan wisata alam.
Sementara itu, Ketua LMDH Teguh Pamitra Agus Sungkaya menyebutkan pihaknya sudah menjalin kerjasama bertahun-tahun dengan Perhutani KPH Bandung Utara dalam menjaga dan melestarikan hutan. Banyak manfaat yang didapat terutama dari sisi ekonomi.
“Salah satu contoh yang paling mencolok adalah ketika masa pandemi, Perhutani tetap memberikan perhatian yang luar biasa kepada mitra. Mulai dari kesehatan, pendapatan dan lain sebagainya,” paparnya.
(Kom-PHT/Bdu/Dan)
Editor : MZ
Copyright©2022