BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (27/02/2022) | Dalam rangka meminimalisir dampak bencana alam dalam kawasan hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat bersama stakeholder mengadakan sosialisasi tanggap bencana, bertempat di petak 71c wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sidomulyo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kalisetail, Minggu (27/02).
Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh Perhutani bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Songgon Banyuwangi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Mukti kepada masyarakat sekitar hutan.
Mewakili Administratur KPH Banyuwangi Barat, Sunardi selaku Asisten Perhutani (Asper) BKPH Kalisetail mengatakan, bahwa kegiatan sosialisasi tanggap bencana dalam kawasan hutan ini merupakan sinegitas antar stakeholder dengan Perhutani yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya dampak bencana alam, terutama angin kencang agar tidak terjadi kerugian materiil.
Menurut Sunardi, didalam kawasan hutan ini banyak masyarakat yang melakukan kegiatan sehari-hari, seperti pesanggem atau penggarap lahan hutan, penyadap getah pinus maupun damar, tenaga tebangan dan masyarakat sekitar hutan yang menggunakan akses jalan di hutan.
“Untuk itu diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat membuat masyarakat lebih waspada bila ada fenomena alam yang berpotensi menyebabkan bencana,” ujar Sunardi.
Kepala Desa Sragi Hartono juga menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat berguna bagi masyarakat terutama yang mempunyai kegiatan sehari-hari di kawasan hutan.
Hartono menambahkan, pihaknya sangat berterimakasih, dengan adanya sinergitas antar pihak ini, bisa merangkul kekuatan dan potensi di masyarakat untuk wujudkan masyarakat tangguh bencana.
“Pada prinsipnya kami selaku perangkat desa akan berupaya melaksanakan apa yang menjadi arahan untuk mencegah terjadinya bencana alam di wilayah kami,” ujarnya.
Senada dengan Kades Sragi, Bhabinkamtibmas Desa Sragi Aipda Anton menyampaikan, bahwa Polri siap membantu dan berkoordinasi untuk kegiatan penanggulangan bencana alam.
Sosialisasi ini sangat tepat dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang potensi bencana alam khususnya potensi bencana diwilayah pedesaan, agar ada kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat disekitarnya, tandas Anton. (Kom-PHT/Bwb/Eko)
Editor : Uan
Copyright©2022