KUNINGAN, PERHUTANI (10/02/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan menghadiri serta mendukung rapat pembahasan terkait rencana program pengembangan Desa Mandiri yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Setda Baru, Jalan Dr. Ir. Soekarno, Kabupaten Kuningan, pada Jumat (08/02).

Pembahasan program pengembangan Desa Mandiri ini dihadiri oleh Administratur KPH Kuningan Ardhani Cahyaji, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Kuningan A. Taupik Rohman, Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kuningan H.M. Budi Alimudin, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kuningan Usep Sumirat, Camat Garawangi Raden Imam Reapsiantoro, kepala desa se-Kabupaten Kuningan, Direktur Perseroan Terbatas (PT) Agri Tani Terpadu, serta undangan lainnya.

Administratur KPH Kuningan Ardhani Cahyaji, menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung pembahasan mengenai rencana program pengembangan Desa Mandiri yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan. Menurutnya, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta memperkuat pemerintahan di tingkat lokal. Salah satu indikator keberhasilan desa dalam mencapai status Desa Mandiri adalah Indeks Pembangunan Desa (IPD), yang mencerminkan peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan pelayanan dasar yang lebih terjangkau serta infrastruktur yang lebih baik.

“Dengan semakin banyaknya desa yang berhasil mencapai status mandiri, diharapkan tercipta Indonesia yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan. Keberhasilan program Desa Mandiri ini tentunya menjadi pencapaian penting bagi Indonesia dalam menciptakan pembangunan yang merata dan berkelanjutan di seluruh pelosok negeri,” ungkapnya.

Sementara itu, Pj Sekda Kabupaten Kuningan A. Taupik Rohman, menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan guna memaksimalkan pelaksanaan program desa agar dapat mencapai target yang diharapkan. Ia menekankan pentingnya keterlibatan dunia usaha, perguruan tinggi, serta komunitas dan masyarakat dalam mewujudkan desa yang mandiri, maju, dan sejahtera.

“Kami juga telah mengusulkan sebuah konsep gerakan yang bertujuan untuk membangkitkan kembali nilai-nilai gotong royong serta kepedulian masyarakat terhadap desa atau kelurahan tempat tinggalnya. Prinsip utama gerakan ini adalah kebersamaan, kemandirian atau swadaya, kemitraan, kesejahteraan, dan keberlanjutan dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki,” ujarnya.

(Kom-PHT/Kng/Ddi).

Editor: EM

Copyright © 2025