Perhutani Perhutani KPH Saradan Fasilitasi Kemitraan Petani Tebu Hutan dan PG Rejoagung Baru untuk Tingkatkan Daya Serap Pasar |

SARADAN PERHUTANI, (07/05/2025) Dalam upaya memperkuat kemitraan antara petani tebu hutan dan sektor industri, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan memfasilitasi kerja sama strategis antara kelompok petani tebu hutan binaannya dengan Pabrik Gula (PG) Rejoangung Baru. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen Perhutani dalam mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui sistem kemitraan yang saling menguntungkan, bertempat di Kantor BKPH Kedungbrubus pada Rabu (07/05).

Kegiatan ini bertujuan agar hasil produksi tebu dari kelompok kemitraan yang bekerja sama dengan Perhutani dapat terserap secara optimal oleh pasar dengan harga jual yang kompetitif dan stabil. Dengan menggandeng PG Rejoagung Baru sebagai mitra industri, diharapkan terbentuk jaminan pasar yang berkelanjutan bagi petani tebu hutan, sekaligus mendukung ketersediaan bahan baku tebu berkualitas bagi industri gula nasional.

Kepala Perhutani Saradan yang diwakili oleh Kepala Seksi Produksi dan Ekowisata, Bob Edward menyampaikan bahwa kemitraan ini merupakan bagian dari strategi Perhutani dalam menjalankan peran sebagai fasilitator pembangunan ekonomi masyarakat desa hutan. “Kami berharap sinergi ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani tebu, sekaligus memperkuat peran Perhutani dalam tata kelola hutan yang berkelanjutan melalui pendekatan dengan pola kemitraan,”ujarnya.

Sementara itu, perwakilan dari PG Rejoagung, Narwanto menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan kesiapannya untuk menyerap hasil tebu dari kelompok petani mitra Perhutani. “Kami percaya, melalui pendampingan yang tepat dan pola tanam yang terencana, hasil tebu dari kawasan hutan bisa bersaing secara kualitas dan kuantitas,” ucapnya.

Dengan adanya kemitraan ini, para petani tidak hanya mendapatkan kepastian pasar, tetapi juga berpeluang untuk menerima pelatihan teknis budidaya, akses modal, serta dukungan manajemen usaha tani yang lebih baik. Diharapkan, pola kemitraan seperti ini dapat menjadi model pemberdayaan yang efektif dan berkelanjutan di sektor kehutanan dan pertanian tebu.(Komp-PHT/Srd/Sam).