Perhutani Perhutani Gandeng Polres dan Stakeholder Gelar Patroli Trabas Adventure Trail |

PEMALANG, PERHUTANI (15/05/2025) | Dalam upaya menekan gangguan keamanan hutan (gukamhut) di wilayah kawasan hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pemalang bersinergi dengan Polres Pemalang dan para pemangku kepentingan lainnya dengan menggelar patroli gabungan menggunakan metode Trabas Adventure Trail, Kamis (15/05).

Kegiatan dimulai dari Dusun Slarang, Kemamang, Kaliwadas, dan Glanadang di Desa Surajaya, Kecamatan Pemalang, hingga berakhir di rumah dinas Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kramat. Jalur patroli menyusuri kawasan hutan di bawah koordinasi Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Slarang.

Administratur KPH Pemalang melalui Kepala BKPH Slarang, Slamet Supriyanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk koordinasi lintas instansi dalam menghadapi potensi gangguan keamanan hutan.

“Luasnya kawasan hutan yang dikelola membutuhkan sinergi antara Perhutani dan Polres. Terutama karena jumlah Polisi Hutan (Polhut) terbatas. Oleh karena itu, Perhutani mengedepankan pendekatan preventif melalui sosialisasi dan penegakan hukum yang terkoordinasi,” jelas Slamet.

Wakil Kepala Polres Pemalang, Kompol Eddy Purnama Lilah yang turut hadir dalam kegiatan ini, mengapresiasi langkah Perhutani. Ia menilai bahwa kegiatan Trabas Adventure Trail tidak hanya menjadi wadah bagi para pecinta off-road, tetapi juga efektif sebagai media patroli terpadu dalam menjaga kawasan hutan.

“Melalui kegiatan seperti ini, potensi gangguan keamanan hutan bisa ditekan seminimal mungkin. Secara umum, kondisi hutan di wilayah KPH Pemalang masih terjaga dengan baik—lestari, asri, dan relatif aman,” ujarnya.

Kompol Eddy juga menegaskan pentingnya menjaga komunikasi dan koordinasi antara Polres dan Perhutani, khususnya dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta bencana lainnya.

“Kami siap mendukung setiap langkah yang dilakukan Perhutani. Kepada masyarakat sekitar hutan, kami mengimbau agar lebih berhati-hati dan tidak melakukan aktivitas yang berisiko menimbulkan kebakaran atau merusak kelestarian hutan,” tutupnya. (Kom-PHT/Pml/Sks)

Editor: Tri