PEKALONGAN BARAT, PERHUTANI (03/07/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat melaksanakan kegiatan pembekalan dan sosialisasi sekaligus pembagian Alat Sadap Mekanik (Asameka) kepada mitra kerja penyadap, yaitu para Ketua Kelompok Tani Sadap (KTS). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan alat sadap modern guna meningkatkan produktivitas dan mutu getah pinus. Acara digelar di wisata Desa Wisata (Deswita) Aji Winduaji serta kawasan hutan petak 27e, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kretek, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Paguyangan, pada Rabu (02/07).

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Divisi Regional Jawa Tengah, yakni Kepala Seksi Utama Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), Administratur KPH Pekalongan Barat, Kepala Seksi Produksi dan Ekowisata beserta jajaran Bidang Produksi, seluruh Kepala BKPH di wilayah KPH Pekalongan Barat, perwakilan Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH), serta mandor Tebangan Produksi Getah (TPG) dari dua BKPH, yaitu BKPH Salem dan BKPH Bantarkawung. Sebanyak 43 Ketua KTS dari dua BKPH tersebut turut hadir sebagai peserta utama.

Administratur KPH Pekalongan Barat, Prasetyo Lukito, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk mendukung peningkatan produktivitas dan mutu getah pinus, sekaligus mengenalkan dan mendorong implementasi Asameka di lapangan. Dengan adanya kegiatan pembekalan ini, Perhutani berharap produktivitas getah pinus dapat meningkat dan target produksi dapat tercapai. Selain itu, penggunaan Asameka ini lebih praktis dan efisien.

“Kegiatan ini juga bertujuan memberikan pengetahuan tentang petunjuk kerja sadapan, meningkatkan wawasan teknis sadapan, dan menambah pemahaman petugas lapangan mengenai penggunaan alat sadap mekanik. Harapannya, kuantitas dan kualitas produksi getah pinus bisa lebih baik, karena Asameka ini dapat mempercepat proses pembaruan quare pada pohon pinus,” ujarnya.

Kepala Seksi Utama Produksi HHBK, Bagas Avianto, menambahkan bahwa kegiatan serupa juga digelar serentak di seluruh KPH penghasil getah pinus se-Jawa Tengah. “Dari total 20 KPH di Jawa Tengah, terdapat 8 KPH yang menjadi penghasil getah pinus. Tentu alat Asameka ini punya kelebihan dan kekurangannya. Namun, kami berharap ke depan penggunaannya dapat meningkatkan pendapatan anggota KTS,” imbuhnya.

Salah satu Ketua Kelompok Tani Sadap, Heru Indra Lesmana dari KTS TPG Gununglarang, RPH Gununglarang, BKPH Salem, menyampaikan apresiasi kepada Perhutani atas pelaksanaan kegiatan ini. “Dengan adanya alat sadap mekanik ini, semoga pendapatan dari hasil getah pinus bisa meningkat,” katanya. (Kom-PHT/Pkb/Sgy)

Editor: Tri

Copyright © 2025