BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (18/09/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan turut hadir dan berpartisipasi pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. dan diskusi publik bertempat di Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo Banyuwangi, pada Rabu (17/9).
Kegiatan yang dirangkai dengan diskusi publik bertema “Merajut Wawasan Kebangsaan dan Harmoni Lintas Agama Menjaga Kondusifitas Banyuwangi” ini juga dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Polresta banyuwangi, Kejari banyuwangi, Kodim 0825, Lanal Banyuwangi, FKUB, akademisi, Awak media, dan beberpa elemen ormas lainnya.
Administratur Perhutani Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, mengapresiasi inisiatif Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo yang berhasil mempertemukan berbagai elemen penting dalam forum diskusi publik tersebut. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah mempererat silaturahim, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga kondusivitas wilayah, termasuk kawasan hutan dan masyarakat sekitarnya.
Wahyu menegaskan bahwa kondusivitas tidak bisa terwujud tanpa adanya koordinasi yang baik, komunikasi yang terbuka, serta kolaborasi yang nyata antar pihak. Oleh karena itu, Perhutani berkomitmen menjalin kerja sama erat dengan pemerintah daerah, TNI-Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, serta seluruh stakeholder yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bahwa Perhutani tidak hanya fokus pada aspek pelestarian hutan, tetapi juga berperan aktif mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan. Dukungan tersebut diwujudkan melalui pola tumpangsari yang melibatkan masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan lahan. Melalui kerjasama ini, selain menjaga kelestarian hutan, masyarakat juga mendapatkan manfaat ekonomi dari hasil tanaman pangan dan hortikultura yang ditanam bersama, seperti padi, jagung, kopi, dan buah-buahan.
“Kolaborasi semacam ini sangat penting, karena menjaga hutan adalah tugas bersama. Dengan adanya dukungan dari semua pihak, kami yakin kawasan hutan akan tetap lestari sekaligus memberi kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah,” pungkas Wahyu.
Ketua Rumah Kebangsaan Banyuwangi, Hakim Said, menyampaikan bahwa kegiatan ini diinisiasi sebagai ajang silaturahim dan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat persatuan, menjaga kerukunan antarumat beragama, sekaligus mendukung program pemerintah seperti penguatan UMKM dan ketahanan pangan.
Acara ditutup dengan doa bersama sebagai wujud kebersamaan lintas agama dalam menjaga harmoni dan kondusivitas Banyuwangi, termasuk kawasan hutan di sekitarnya. (Kom-PHT/Bws/Dik).
Editor:Lra
Copyright©2025