KEDIRI, PERHUTANI (25/09/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri menunjukkan komitmennya dengan mendukung kegiatan Focus Group Discussion (FGD) persiapan penetapan Geopark Nasional yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tulungagung, Rabu (24/9).
FGD yang dilaksanakan di kantor Bappeda ini merupakan bagian dari proses penilaian untuk menetapkan Tulungagung sebagai bagian dari Geopark Nasional Indonesia.
Administratur Perhutani KPH Kediri melalui Kepala Seksi Madya Perencanaan Pengembangan Bisnis, Slamet Budiono, menyambut baik kegiatan FGD ini dan menyatakan kesiapan jajarannya untuk bersinergi dalam mendukung proses verifikasi, khususnya di kawasan hutan yang termasuk area calon Geopark Nasional.
“Kami siap mendukung dan memfasilitasi kelancaran proses verifikasi lapangan, terutama di wilayah hutan yang memiliki potensi geologis, ekologis, maupun nilai budaya. Hal ini sejalan dengan komitmen Perhutani dalam pengelolaan hutan berkelanjutan sekaligus mendukung pembangunan daerah,” ungkap Slamet.
Perhutani berharap keberadaan Geopark Nasional Tulungagung dapat memberikan nilai tambah bagi pelestarian lingkungan, penguatan edukasi geologi, serta pengembangan ekonomi masyarakat melalui wisata berbasis konservasi.
Sementara itu, Kepala Bappeda Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro, mengapresiasi kehadiran para undangan dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Persiapan penetapan Geopark Nasional Tulungagung membutuhkan partisipasi aktif semua pihak. Kami ingin menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata sekaligus edukasi,” ujarnya.
Menurut Johanes, tujuan pengembangan Geopark Nasional Tulungagung adalah menjaga aset warisan geologi, ekologi, dan budaya yang unik, sekaligus berkontribusi pada pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat lokal. Selain kekayaan geologi, kawasan ini juga menyimpan keanekaragaman hayati, situs budaya, dan artefak yang menunjukkan hubungan erat antara manusia dan alam.
Kabupaten Tulungagung sendiri memiliki potensi geomorfologi karst yang luar biasa, terutama di kawasan selatan yang dikenal sebagai daerah karst dengan banyak gunung marmer. Selain itu, di kawasan tersebut juga ditemukan berbagai fosil purba berupa hewan, tumbuhan, bahkan manusia.
“Kami berharap pengembangan Geopark ‘The Home of Wadjak Man’ dapat menjadi unggulan Kabupaten Tulungagung, menarik minat wisatawan sekaligus mendukung penelitian, edukasi, dan observasi,” pungkas Johanes
Acara dihadiri Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro, perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Timur, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Kementerian Kebudayaan RI, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, Cabang Dinas Kehutanan Trenggalek, Kepala OPD terkait, serta perwakilan desa dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Perhutani KPH Kediri hadir melalui Kepala Urusan Teknik Kehutanan BKPH Tulungagung, Didik Budi Suroso. (Kom-PHT/Kdr/Ton).
Editor:Lra
Copyright©2025