Perhutani Sebelum Terjun Lapangan, Mahasiswa Magang dapat Pembekalan dari Perhutani Banyuwangi Barat |

BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (01/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat menunjukkan kepeduliannya terhadap mahasiswa magang Program Studi D-IV Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang dengan membekali materi pengelolaan hutan lestari, sebelum melaksanakan praktek langsung dilapangan.

Pembekalan ini diberikan sebagai langkah awal agar para mahasiswa tidak hanya memahami teknis pekerjaan di lapangan, tetapi juga memiliki gambaran utuh mengenai filosofi, sejarah, dan prinsip tata kelola hutan yang berkelanjutan.

Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Kepala Sub Seksi Hukum Kepatuhan, Eko Hadi menyampaikan bahwa pembekalan materi ini merupakan wujud kepedulian Perhutani terhadap mahasiswa magang. Ia menekankan pentingnya memahami pengelolaan hutan yang berlandaskan prinsip keberlanjutan serta visi dan misi Perhutani.

Mahasiswa harus mengerti bahwa hutan adalah aset bersama yang harus dijaga dan dimanfaatkan secara bijak. Dengan bekal ini, mereka diharapkan mampu menghubungkan teori akademik dengan praktik nyata di lapangan,” ujarnya.

“Kami juga menyampaikan sejarah terbentuknya Perhutani, mulai dari masa penjajahan Belanda, Jepang sampai sekarang untuk memberikan pemahaman kepada para Mahasiswa Politani tentang pengelolaan hutan Perhutani dari masa kemasa,” ujar Eko.

Salah satu peserta magang, Erni Radja mengatakan bahwa dari sejarah Perhutani pihaknya jadi paham ternyata Perhutani dalam mengelola hutan patuh dan tunduk pada peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah dan dalam kegiatan pengelolaan hutan telah memperhatikan prinsip keberlanjutan lingkungan (planet), melibatkan masyarakat (people) dan pada akhirnya mendapat keuntungan (profit) untuk masyarakat dan perusahaan.

“Kami ucapkan terimakasih atas materi sejarah Perhutani yang diberikan kepada kami sehingga bisa paham bahwa dalam pengelolaan hutan Perhutani punya sejarah yang panjang, akan tetapi tetap mengutamakan prinsip hutan lestari masyarakat sejahtera,” jelas Erni. (Kom-PHT/Bwb/Eko).