BANYUMAS TIMUR, PERHUTANI (07/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur menghadiri rapat pembahasan desa sebagai konservasi dalam rangka menjaga perlindungan margasatwa. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Balai Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, pada Selasa (07/10).
Rapat ini dihadiri oleh segenap Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cilongok, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banyumas, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, Kepala Desa Sambirata beserta jajarannya, Ketua Adat Dusun Karanggondang, Pengurus Birding Banyumas, Pengawas The Biodiversity Society, serta Pengurus Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi Desa Jatimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Sambirata, Tarwan, menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada seluruh tamu undangan serta peserta diskusi yang mendukung terwujudnya Sambirata sebagai Desa Konservasi. Ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam, terutama satwa seperti burung beserta habitatnya.
“Mohon dukungan dan bantuan terkait kegiatan yang identik dengan satwa burung agar tetap terjaga dari segi keamanan dan kebersihan lingkungannya sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, marga satwa yang ada di dalamnya tidak akan punah,” ujarnya.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Dedy Noerhasan, menyampaikan bahwa Kabupaten Banyumas menjadi lokasi percontohan dalam pengelolaan sampah. Ia berharap akan ada kegiatan lainnya, termasuk biodiversity, untuk menjaga kelestarian alam. Menurutnya, pelestarian burung dapat memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor, terutama bidang konservasi.
Administratur KPH Banyumas Timur melalui Kepala Sub Seksi K3L, Heri Kusnanto, menegaskan bahwa Perhutani bersama instansi terkait dan masyarakat siap ikut menjaga kelestarian dan konservasi melalui kegiatan sosialisasi pentingnya kawasan hutan serta pelaksanaan patroli untuk mencegah terjadinya perburuan liar.
“Perhutani berharap pegiat Biodiversity Society/Safenest Indonesia bersama Perhutani KPH Banyumas Timur siap melaksanakan kegiatan pengkayaan hutan dengan menanam pohon jenis buah-buahan sebagai sumber pakan burung yang hampir punah, sekaligus menjadi habitat hidup mereka,” ungkap Heri Kusnanto. (Kom-PHT/Byt/Str)
Editor: Tri
Copyright © 2025