SEMARANG, PERHUTANI (17/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang memfasilitasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Padas dalam pembentukan koperasi sebagai langkah awal menuju implementasi Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP). Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor BKPH Padas, Kamis (16/10).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Padas beserta jajaran, perwakilan Dinas Koperasi Kabupaten Grobogan yang dipimpin oleh Nur Ikhsan, Tim Pendamping Masyarakat (TPM) Nashruddin, serta pengurus LMDH dari tujuh desa hutan yang tergabung, yaitu LMDH Jati Gumilar, LMDH Wono Lestari, LMDH Jati Makmur, LMDH Jati Asri, LMDH Jati Agung, LMDH Jati Mulya Karanglangu, dan LMDH Jati Mulyo Krobokan. Ketujuh LMDH tersebut sepakat melebur menjadi satu wadah koperasi dengan nama Koperasi Wono Gemah Ripah yang diketuai oleh Hartono.

Dalam sambutannya, Administratur KPH Semarang melalui Kepala BKPH Padas, Sentot, menyampaikan bahwa pembentukan koperasi merupakan langkah penting bagi LMDH dalam rangka penyesuaian kelembagaan menuju KKPP.

“Sebagai syarat peralihan dari Kemitraan Kehutanan Perhutani (KKP) menuju KKPP, LMDH perlu bertransformasi menjadi koperasi agar lebih produktif dan mandiri dalam pengelolaan kegiatan kemitraan. Melalui wadah koperasi, diharapkan LMDH dapat meningkatkan kemandirian ekonomi sekaligus memperkuat perannya dalam pengelolaan hutan secara lestari,” ujarnya.

Perwakilan Dinas Koperasi Kabupaten Grobogan, Nur Ikhsan, menyampaikan apresiasi atas inisiatif pembentukan koperasi ini.

“Kami berharap koperasi yang dibentuk oleh LMDH se-BKPH Padas dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa hutan serta menjadi wadah usaha produktif bagi masyarakat anggota,” ungkapnya.

Ketua Koperasi Wono Gemah Ripah, Hartono, juga menyampaikan terima kasih kepada Perhutani dan seluruh pihak yang telah mendukung proses pembentukan koperasi ini.

“Kami berterima kasih kepada Kepala BKPH Padas yang telah memfasilitasi dan mendampingi kami sejak awal. Harapan kami, dengan terbentuknya koperasi ini, kelestarian hutan dapat terjaga dan kesejahteraan anggota koperasi meningkat,” tuturnya.

Dalam sesi diskusi, para peserta juga membahas berbagai peluang usaha koperasi di luar kegiatan kemitraan kehutanan, seperti usaha simpan pinjam, pembibitan, penjualan benih, dan penyediaan pupuk sebagai upaya memperkuat ekonomi kelembagaan. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Perhutani KPH Semarang untuk mendukung peningkatan kapasitas dan kemandirian LMDH dalam tata kelola hutan berbasis masyarakat menuju kemitraan kehutanan yang produktif dan berkelanjutan. (Kom-PHT/Smg/Pay)

Editor: Tri

Copyright © 2025