BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (26/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat melakukan pengawalan langsung terhadap kegiatan produksi getah pinus di petak 36f Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Wonoasih, bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Glenmore Banyuwangi, Sabtu (25/10)

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Asisten Perhutani (Asper) Glenmore, Riski Arif Kurniawan dan dikuti oleh jajaran Kepala RPH Wonoasih dan Mandor Sadap TPG Ontobugo dalam rangka pencapaian target produksi getah pinus tahun 2025.

Mewakili Administratur KPH Banyuwangi Barat, Asper Glenmore Riski Arif Kurniawan menyampaikan bahwa pengawalan lapangan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Perhutani dalam menjaga kualitas dan kuantitas produksi getah pinus. “Untuk mencapai target yang ditetapkan, kami fokus pada peningkatan produktivitas melalui pembinaan teknik penyadapan yang tepat, sistem pembayaran yang baik, serta pengawasan distribusi getah hingga ke tahap pengangkutan,” jelasnya.

“Pengawalan ini penting untuk memastikan kegiatan produksi berjalan lancar dan apabila ditemukan kendala di lapangan dapat segera diselesaikan secara cepat dan tuntas,” pungkasnya

Penyadap pinus TPG Ontobugo, Sahe, menyampaikan bahwa dirinya menggantungkan penghidupan dari hasil menyadap pohon pinus yang getahnya disetorkan ke Perhutani melalui mandor sadap. “Selama ini getah yang kami setor selalu dibayar tunai sesuai dengan beratnya, bahkan sebelum penyetoran kami bisa mendapatkan uang muka dari mandor,” ujarnya.

Sahe juga menegaskan bahwa para penyadap berkomitmen meningkatkan hasil produksi sekaligus menjaga kelestarian hutan. “Kami akan terus berupaya meningkatkan hasil sadapan agar pendapatan kami bertambah. Pohon pinus ini menjadi sumber penghidupan kami, sehingga wajib dirawat dengan baik dengan prinsip hutan lestari, masyarakat sejahtera,” tegasnya. (Kom-PHT/Bwb/Eko)

Editor:Lra
Copyright©2025