KENDAL, PERHUTANI (29/10/2025) | Wana Wisata Goa Kiskendo yang terletak di kawasan hutan pangkuan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal menjadi salah satu lokasi favorit bagi para siswa dan mahasiswa untuk menggelar kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), pada Minggu (26/10).

Goa Kiskendo berada di wilayah administratif Desa Trayu, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Kendal. Pada kesempatan kali ini, Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), dan Universitas BPD Semarang menggelar aksi Mapala secara bersama-sama di lokasi wisata Goa Kiskendo.

Administratur KPH Kendal, Muhadi, menyampaikan apresiasi serta dukungan terhadap kegiatan mahasiswa yang berdampak positif, khususnya yang berkaitan dengan kecintaan terhadap alam.

“Goa Kiskendo merupakan salah satu lokasi yang cocok digunakan sebagai tempat kegiatan para mahasiswa pecinta alam, mengingat lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau dengan kendaraan. Selain itu, terdapat hamparan lahan yang dapat digunakan untuk mendirikan tenda serta berbagai kegiatan lainnya,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pesona wisata Goa Kiskendo yang merupakan goa alami hasil proses alam dari batuan stalaktit menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung maupun peserta kegiatan.

“Terdapat beberapa goa yang terbentuk secara alami serta aliran sungai kecil yang mengalir dari bawah goa, menjadikannya memiliki keunikan tersendiri,” imbuhnya.

Muhadi juga berpesan kepada seluruh organisasi yang mengadakan kegiatan di Goa Kiskendo agar selalu mematuhi peraturan dari pihak pengelola wisata maupun Perhutani KPH Kendal.

Sementara itu, dalam kegiatan Mapala tersebut juga dilaksanakan pelatihan optimalisasi Search and Rescue (SAR) serta Medical First Responder (MFR) yang dipandu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal.

Salah satu petugas BPBD Kendal, Saiful, menyampaikan bahwa materi dalam pelatihan tersebut meliputi Medical First Responder, pembuatan tandu darurat, packing patient, slope evacuation, serta teknik pengangkatan darurat.

“Mengangkat korban dengan sistem slope evacuation merupakan teknik evakuasi korban di medan miring atau lereng seperti di bukit atau di gunung,” ungkapnya. (Kom-PHT/Knd/Bkt)

Editor: Tri

Copyright © 2025