KEDU UTARA, PERHUTANI (07/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara menyalurkan bantuan sebanyak 4.000 bibit tanaman buah kepada warga Desa Congkrang, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Rabu (05/11). Bantuan ini bertujuan menyediakan sumber pakan alami bagi kera ekor panjang di sekitar kawasan hutan, sehingga satwa tersebut tidak mengganggu lahan pertanian milik masyarakat.

Administratur KPH Kedu Utara, Maria Endah Ambarwati, menyampaikan bahwa penyerahan bantuan bibit telah dilakukan melalui Pemerintah Kecamatan Bejen. Masyarakat kemudian mulai melakukan penanaman bibit tersebut di area perbatasan antara hutan dengan lahan garapan warga.

“Bantuan ini terdiri atas bibit pisang, jambu, talok, dan beberapa jenis tanaman buah lainnya. Sebagian besar ditanam di sekitar aliran sungai yang menjadi jalur pergerakan kera ekor panjang, agar mereka memiliki sumber pakan yang cukup tanpa harus turun ke kebun warga,” ujar Maria.

Ia menjelaskan bahwa untuk mempercepat penyediaan bibit, Perhutani KPH Kedu Utara telah menyalurkan dana sebesar Rp24 juta sebagai pengganti pembelian bibit dari masyarakat. Upaya ini juga sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi serta keterlibatan warga dalam pelestarian kawasan hutan.

Kepala Desa Congkrang, Sugeng, menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan dukungan yang diberikan Perhutani. Ia mengatakan bahwa bantuan tersebut sangat membantu masyarakat dalam mengurangi potensi gangguan kera pada lahan pertanian.

“Kami berterima kasih kepada Perhutani karena telah memfasilitasi solusi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam prosesnya. Ini langkah yang sangat baik untuk menjaga keseimbangan antara kelestarian hutan dan aktivitas pertanian warga,” kata Sugeng.

Melalui penyaluran bantuan ini, Perhutani menegaskan komitmennya dalam menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkelanjutan. Program penyediaan bibit tanaman buah ini tidak hanya berdampak pada pelestarian ekosistem, namun juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar hutan. Dengan adanya sumber pakan yang memadai, potensi gangguan terhadap lahan pertanian warga dapat diminimalisir, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga.

Bantuan ini juga membuka ruang bagi keterlibatan aktif masyarakat dalam kegiatan penanaman dan perawatan tanaman, yang pada akhirnya memperkuat rasa kepemilikan terhadap lingkungan sekitar. Langkah ini menunjukkan bahwa program TJSL Perhutani tidak sekadar bersifat bantuan, tetapi dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang. Perhutani berharap kegiatan semacam ini dapat terus dikembangkan dan direplikasi di wilayah lain sesuai kebutuhan masing-masing kawasan.

Keterlibatan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa dan warga, menjadi kunci keberhasilannya. Ke depan, Perhutani akan terus meningkatkan kolaborasi dalam upaya pelestarian hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya menjaga keberlanjutan fungsi hutan sekaligus mendukung pertumbuhan sosial dan ekonomi warga sekitar kawasan hutan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri

Copyright © 2025