BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (08/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat terus berinovasi dalam meningkatkan produktivitas hasil hutan dengan melakukan sosialisasi penggunaan Alat Sadap Mekanis (Alsameka) kepada para penyadap getah pinus di seluruh Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH). Kegiatan simbolis dilaksanakan di Petak 13c RPH Sroyo BKPH Rogojampi, pada Sabtu (08/11).

Administratur KPH Banyuwangi Barat Muklisin menjelaskan, sosialisasi dan penggunaan Alsameka merupakan bentuk nyata komitmen Perhutani dalam meningkatkan efisiensi kerja serta kesejahteraan para penyadap. Teknologi ini dinilai mampu mempercepat proses penyadapan sekaligus menjaga kelestarian pohon.

“Penggunaan Alsameka adalah langkah transformasi teknologi di sektor kehutanan. Melalui alat ini, produktivitas getah dapat meningkat tanpa mengurangi kualitas atau merusak batang pohon,” ujar Muklisin.

Ia menambahkan, Alsameka mampu membuat quarre atau koakan hingga 60 pohon per jam, jauh lebih efisien dibandingkan cara manual. Dengan demikian, Perhutani optimistis penerapan Alsameka akan mendorong peningkatan produksi getah pinus secara signifikan.

Sementara itu, Purwoto, Koordinator Kelompok Tani Sadap Sroyo, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan pembinaan Perhutani terhadap para penyadap. “Kami berterima kasih atas perhatian Perhutani yang terus menghadirkan inovasi dan pendampingan. Alat ini sangat membantu pekerjaan kami di lapangan,” ujarnya.

Purwoto juga mengungkapkan kebanggaannya karena Administratur turun langsung memberikan contoh penggunaan Alsameka di lapangan, sebagai bentuk nyata kepedulian Perhutani terhadap peningkatan keterampilan dan kesejahteraan penyadap. (Kom-PHT/Bwb/Eko)

Editor:Lra
Copyright©2025