PEMALANG, PERHUTANI (10/11/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pemalang melaksanakan kegiatan gerakan penanaman perdana Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) yang berlokasi di Petak 12, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bantarsari, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kelapa Nunggal, pada Minggu (09/11).

Program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) merupakan bentuk dukungan Perhutani terhadap Program Ketahanan Pangan Nasional. Kegiatan penanaman perdana ini dipimpin langsung oleh Administratur KPH Pemalang bersama Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan SDH Widodo, Kepala Sub Seksi (KSS) Pembinaan SDH Wahyu Setiawan Sutarto, serta jajaran dari PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).

Dalam kesempatan tersebut, Administratur KPH Pemalang, Uum Maksum, menyampaikan bahwa Agroforestry Tebu Mandiri merupakan bentuk dukungan Perhutani terhadap Program Ketahanan Pangan Nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023.

“Agroforestry Tebu Mandiri merupakan program strategis Perum Perhutani yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian BUMN, dan secara perencanaan juga telah mendapat pengesahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Uum menjelaskan bahwa Pemalang dipilih menjadi lokasi rencana program ATM karena letaknya yang strategis, yakni berdekatan dengan Pabrik Gula Sragi dan Pabrik Gula Pangkah. Selain itu, masyarakat Desa Lenggerong dinilai memiliki pengalaman dalam budidaya tebu sehingga mendukung keberhasilan program.

“Ke depan, Perhutani tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar program ini dapat terealisasi dengan baik,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Bantarbolang, Yuda Pitra Saputra, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan tersebut. “Suatu kebanggaan bagi masyarakat Pemalang yang telah dipercaya menjadi lokasi pertama pelaksanaan penanaman tebu oleh Perhutani. Kami beserta masyarakat siap mendukung penuh agar program ini berhasil,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yuda menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Pemalang memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ke depannya dapat bersinergi dengan Perhutani dalam pengelolaan tebu. “Potensi yang ada harus dimanfaatkan dengan baik agar dapat mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Kom-PHT/Pml/Sks)

Editor: Tri

Copyright © 2025