KEDU UTARA, PERHUTANI (27/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan penyadapan getah pinus di Petak 62B-2 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jumo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Candiroto, Desa Gemawang, Kecamatan Gemawang, pada Kamis (27/11). Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan seluruh proses penyadapan berjalan sesuai standar teknis, ketentuan keselamatan kerja, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan.
Monev tersebut dipimpin langsung oleh Administratur KPH Kedu Utara, Andrie Syailendra, didampingi jajaran BKPH Candiroto, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jumo, serta perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngudi Luhur.
Dalam pelaksanaannya, Administratur, meninjau kondisi pohon sadap, teknik penyadapan yang digunakan, kebersihan lingkungan kerja, serta tata kelola hasil sadapan getah pinus. Selain itu, juga dilakukan dialog bersama para penyadap untuk mendengar langsung kendala dan masukan terkait peningkatan produktivitas.
“Monitoring dan evaluasi ini bertujuan untuk menjaga kualitas pekerjaan sadapan, keselamatan para penyadap, serta memastikan bahwa kegiatan ini benar-benar memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar hutan,” ujar Administratur KPH Kedu Utara.
Menurutnya, kegiatan penyadapan getah pinus memiliki peran strategis, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga sebagai sumber penghasilan masyarakat desa hutan. Oleh karena itu, seluruh proses harus berjalan tertib, ramah lingkungan, dan sesuai ketentuan teknis.
“Perhutani berharap kegiatan sadapan di Petak 62B-2, ini dapat terus berlanjut secara berkelanjutan dan mampu meningkatkan kesejahteraan para penyadap, tentu dengan tetap mematuhi aturan yang sudah ditetapkan,” tambahnya.
Ia, juga mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian tegakan hutan agar fungsi produksi dan fungsi ekologis tetap berjalan seimbang. Pengelolaan yang baik akan berdampak pada keberlangsungan hasil sadapan di masa mendatang.
Sementara itu, Pengurus LMDH Ngudi Luhur, Tuyadi, mengapresiasi perhatian dan pendampingan yang diberikan Perhutani. Menurutnya, keberadaan program sadapan sangat membantu perekonomian warga Desa Gemawang yang menjadi mitra kerja di kawasan hutan.
“Kami merasa terbantu dengan adanya pekerjaan sadapan ini karena dapat menambah pemasukan selain dari hasil kebun kami. Petugas Perhutani rutin memberikan edukasi agar kami paham aturan dan cara kerja yang benar,” ungkapnya.
Ia, menegaskan bahwa LMDH bersama masyarakat berkomitmen menjaga kelestarian hutan dan melaksanakan pekerjaan sadapan sesuai ketentuan yang berlaku. Sinergi antara Perhutani dan LMDH melalui kegiatan penyadapan getah pinus di BKPH Candiroto diharapkan mampu terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa hutan secara berkelanjutan, tanpa mengesampingkan peran hutan sebagai penyangga kehidupan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)
Editor: Tri
Copyright © 2025