MOJOKERTO, PERHUTANI (04/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto melakukan kunjungan koordinasi ke Pemerintah Desa Tanjungan, dalam rangka memperkuat sinergi pengamanan kawasan hutan dan memastikan kelancaran kegiatan tanaman bertempat di Kantor Desa Tanjungan, Mojokerto,  pada Kamis (4/12).

Kunjungan ini merupakan langkah Perhutani Mojokerto dalam menjaga kondusivitas pengelolaan hutan yang berkolaborasi dengan pemerintah desa, aparat keamanan yang dinilai sangat penting untuk mendukung keberhasilan kegiatan tanaman sekaligus menjaga kelestarian kawasan. Pertemuan dan dihadiri Kepala Desa Tanjungan, Suparlik, serta Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) setempat.

Administratur Perhutani KPH Mojokerto melalui Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kemlagi, Abdul Na’im, menyampaikan bahwa komunikasi dengan pemerintah desa dan aparat keamanan perlu terus diperkuat untuk menjaga kelestarian hutan. Menurutnya, sinergi dengan masyarakat Tanjungan penting untuk mendukung keamanan kawasan dan memastikan kegiatan tanaman berjalan sesuai rencana.

“Kami terus meningkatkan komunikasi dengan pemerintah desa dan aparat keamanan karena keberhasilan pengelolaan hutan tidak bisa dicapai sendiri. Sinergi dengan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga keamanan kawasan dan kelancaran kegiatan tanaman,” ujarnya.

Melalui kunjungan ini, Perhutani Mojokerto berharap kerja sama lintas pihak semakin solid sehingga pengelolaan hutan di Desa Tanjungan dapat berjalan aman, lancar, dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

Sementara Kepala Desa Tanjungan, Suparlik, menyambut baik kunjungan tersebut dan menegaskan komitmen pemerintah desa dalam mendukung pengamanan dan kegiatan kehutanan. Ia menyampaikan bahwa masyarakat siap bersinergi karena program tanaman memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi warga.

Dalam pertemuan tersebut, Perhutani menekankan bahwa keberhasilan kegiatan tanaman sangat bergantung pada dukungan masyarakat dan stabilitas keamanan wilayah. Melalui koordinasi ini, Perhutani berharap potensi gangguan dapat ditekan dan pola kerja sama semakin kuat. (Kom-PHT/Mjk/Ric)