PEKALONGAN TIMUR, PERHUTANI (03/12/2025) | Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum Perhutani Sandy Mukhlisin melakukan kunjungan kerja sekaligus berdialog dengan para penyadap getah pinus di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bandar, di bawah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur. Dialog berlangsung di Resort Pemangkuan Hutan Kembang Langit pada Kamis (04/12).

Kegiatan ini bertujuan menjaring aspirasi serta masukan dari para pekerja lapangan yang memiliki peran penting dalam produksi getah pinus sebagai salah satu komoditas utama Perhutani.

Pertemuan tersebut dihadiri para penyadap getah BKPH Bandar yang menyampaikan beberapa isu utama, antara lain:

  1. Usulan kenaikan tarif getah guna meningkatkan kesejahteraan di tengah tantangan ekonomi.

  2. Permintaan penyediaan sarana prasarana penyadapan yang lebih memadai dan modern.

  3. Penguatan kemitraan serta keberlanjutan melalui sinergi antara Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dalam menjaga kelestarian hutan dan pemenuhan target produksi.

Kunjungan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan ini menjadi ruang dialog terbuka antara jajaran direksi Perhutani dan para penyadap yang merupakan mitra utama perusahaan dalam pengelolaan sumber daya hutan. Pembahasan difokuskan pada peningkatan kesejahteraan penyadap serta optimalisasi produksi getah pinus sebagai salah satu komoditas ekspor andalan Perhutani.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum Perhutani Sandy Mukhlisin menyampaikan apresiasi atas dedikasi para penyadap. Ia menegaskan bahwa para penyadap merupakan ujung tombak Perhutani dan setiap masukan akan ditindaklanjuti melalui kajian bersama departemen terkait.

“Kami dari manajemen menyadari bahwa para penyadap adalah ujung tombak Perum Perhutani. Masukan-masukan ini akan menjadi perhatian serius dan kami tindak lanjuti melalui kajian bersama departemen terkait,” ujar Sandy Mukhlisin.

Ia juga menegaskan komitmen Perhutani dalam memastikan keberlanjutan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerja. Menurutnya, peningkatan produksi harus berjalan beriringan dengan penguatan kesejahteraan sehingga kedua aspek dapat dicapai secara berimbang.

“Peningkatan produksi harus berjalan beriringan dengan perbaikan kesejahteraan. Kami akan mencari formula terbaik agar kedua aspek ini dapat tercapai,” tambahnya.

Melalui dialog ini, Perhutani berharap terjalin hubungan yang semakin kuat antara perusahaan dan penyadap getah sehingga dapat mendukung pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan, berdaya saing, dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. (Kom-PHT/Pkt/Ran)

Editor: Tri
Copyright © 2025