BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (11/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan, khususnya penguatan kompetensi mahasiswa di bidang kehutanan. Sebagai bagian dari layanan pendidikan magang. Perhutani memberikan pembelajaran materi Kebijakan Pengelolaan Kehutanan dan Prosedur Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PKH) kepada mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi, Rabu (10/12).
Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, menegaskan bahwa Perhutani berperan aktif memberikan ruang belajar bagi generasi muda agar memiliki pemahaman komprehensif tentang pengelolaan hutan. Menurutnya, pembelajaran ini menjadi bagian penting dalam membangun kapasitas mahasiswa untuk memahami konsep Pengelolaan Hutan Lestari Berbasis Lanskap Ekosistem.
“Perhutani berkomitmen memberikan dukungan pendidikan lapangan bagi mahasiswa. Pengelolaan hutan lestari harus memenuhi keseimbangan tiga aspek utama—ekologi, ekonomi, dan sosial—ditambah pemahaman regulasi PKH beserta analisis dampak lingkungannya. Semua ini menjadi fondasi agar hutan tetap lestari dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat serta perusahaan,” jelas Wahyu.
Ia juga menyampaikan bahwa seluruh kegiatan Perhutani dalam mengelola kawasan hutan berlandaskan peraturan yang berlaku, antara lain PP No. 72 Tahun 2010, UU No. 41 Tahun 1999, UU No. 6 Tahun 2023, PP No. 23 Tahun 2021, serta Permen LHK No. 7 Tahun 2021. Regulasi tersebut menjadi pedoman dalam menjaga kelestarian kawasan hutan dan memastikan tata kelola berjalan sesuai standar.
Wahyu menambahkan bahwa pemegang PPKH, termasuk perusahaan swasta seperti PT BSI, memiliki kewajiban melaksanakan perlindungan hutan, menjaga lingkungan dan satwa, serta menjalankan pengelolaan sesuai ketentuan. “Tanggung jawab pemegang izin harus dilaksanakan secara konsisten. Mereka wajib menjaga kawasan hutan, dan dalam pelaksanaannya dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kelestarian tetap terjaga,” imbuhnya.
Mewakili rekan-rekannya, mahasiswa UNTAG Banyuwangi, Mutiara Bilqis, menyampaikan apresiasi atas kesempatan belajar yang diberikan Perhutani. Ia menilai materi dan pembelajaran lapangan yang diterima sangat relevan dengan kebutuhan akademik maupun praktik profesional bidang kehutanan.
“Kami berterima kasih kepada Perhutani Banyuwangi Selatan atas ilmu dan pengalaman yang diberikan. Pembelajaran ini membantu kami memahami tata kelola hutan lestari, prosedur PKH, kemitraan kehutanan, hingga pengelolaan ekowisata dan agroforestri. Kesempatan ini menjadi bekal penting untuk meningkatkan keterampilan teknis dan nonteknis kami,” ujarnya.
Ia berharap pengalaman ini dapat memperkuat kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa, termasuk pemahaman administrasi kehutanan, komunikasi, serta penyelesaian masalah dalam konteks pengelolaan hutan modern. (Kom-PHT/Bws/Dik)
Editor:Lra
Copyright©2025