BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (11/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan menerima kunjungan koordinasi Manajemen Pabrik Gula (PG) Glenmore Banyuwangi sebagai upaya memperkuat sinergi, membangun kondusivitas kawasan sekitar hutan dan perkebunan, serta mendukung program ketahanan pangan, yang diterima oleh Administratur KPH Banyuwangi Selatan dikantornya, Rabu (10/12).
Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, menyampaikan apresiasi kepada manajemen PG Glenmore atas kerja sama yang terjalin baik selama ini, terutama dalam dukungan pengamanan hutan (gukamhut) dan menjaga stabilitas lingkungan sekitar hutan. Ia menegaskan bahwa Perhutani selalu terbuka untuk bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk sesama perusahaan BUMN.
“Sinergi dengan pihak eksternal, terlebih dengan BUMN lain, merupakan kebutuhan penting untuk memperkuat pengamanan hutan, meningkatkan kondusivitas masyarakat sekitar kawasan, serta mendorong keberhasilan program sosial perusahaan seperti penanaman dan ketahanan pangan. Dengan kolaborasi yang baik, kelestarian hutan dapat terjaga dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” jelas Wahyu.
Terkait peluang kerja sama penanaman tebu di kawasan hutan, Wahyu menyampaikan bahwa Perhutani mendukung upaya PG Glenmore dalam menyukseskan program swasembada gula. Namun, ia menegaskan perlunya kajian mendalam sebelum wacana tersebut dapat diimplementasikan, termasuk kajian lingkungan, AMDAL, topografi kawasan, serta kesesuaian jenis tanaman.
“Perhutani sangat mendukung program ketahanan pangan. Namun untuk rencana penanaman tebu di kawasan hutan, perlu dilakukan analisis yang komprehensif. Kondisi kawasan hutan Banyuwangi Selatan dari sisi topografi dan karakteristik lahan belum tentu cocok untuk tanaman tebu. Kajian lingkungan harus menjadi prioritas karena menyangkut kelestarian ekosistem,” tegas Wahyu.
Manager Keuangan PG Glenmore, Anton Septyono, mewakili manajemen menyampaikan terima kasih atas sambutan dan sinergi yang telah terjalin. Ia menegaskan komitmen PG Glenmore untuk terus mendukung upaya pengamanan hutan dan menciptakan kondisi sosial yang kondusif di sekitar hutan dan perkebunan.
Dalam kesempatan itu, Anton juga menyampaikan potensi kerja sama program ketahanan pangan melalui penanaman tebu berbasis CPCL (Calon Petani Calon Lahan) sesuai ketentuan regulasi. Namun, ia menyatakan bahwa pihaknya memahami dan menghormati keputusan Perhutani yang mengutamakan kelestarian lingkungan.
“Kami sepenuhnya memahami bahwa aspek kajian lingkungan dan keselamatan ekosistem adalah prioritas utama. Sinergi dan kolaborasi ini akan terus kami tingkatkan, terutama dalam mendukung program ketahanan pangan. Semua ini hanya dapat diwujudkan melalui komunikasi dan koordinasi yang baik,” ujarnya. (Kom-PHT/Bws/Dik)
Editor:Lra
Copyright©2025