KEDU UTARA, PERHUTANI (09/01/2019) | Perum Perhutani bekerjasama dengan Forum Komunikasi Prau Indonesia (FKPI) mengadakan Kegiatan Penanaman Bersama di Gunung Prau, Rabu (9/1).

Kegiatan penanaman bersama di Gunung Prau tersebut berhasil menyita perhatian pecinta alam dari berbagai lapisan, mulai dari pengelola basecamp, anggota Saka Wanabhakti, hingga penggiat lingkungan dari berbagai kota. Tak kurang dari 200 orang turut meramaikan penanaman 1000 bibit pohon dengan jenis bintami dan picis (tanaman endemik Gunung Prau).

Kegiatan yang merupakan agenda tahunan ini bertujuan untuk merevitalisasi Gunung Prau dengan mata kegiatan penanaman bersama, perbaikan jalur, pembersihan sampah, pendataan ekosistem, dan evaluasi. Dalam rangka revitalisasi tersebut, Gunung Prau resmi ditutup sementara selama tiga bulan, mulai tanggal 6 Januari hingga 5 April mendatang.

Kegiatan penanaman bersama didahului dengan sarasehan pada malam harinya. Hadir dalam sarasehan tersebut Damanhuri, Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara. Dalam sambutannya, Damanhuri mengajak pengelola jalur pendakian untuk mengoptimalkan potensi yang ada agar pengelola basecamp tidak kehilangan sumber mata pencaharian selama masa penutupan jalur pendakian.

Tak main-main, demi menertibkan agar tidak ada pendaki yang menerobos naik, segenap pengelola basecamp pendakian Gunung Prau telah membuat kesepakatan bersama. Salah satu kesepakatan tersebut adalah memberlakukan sistem denda bagi yang pendaki yang memaksa mendaki. Tak hanya itu, denda pun berlaku bagi biro/guide maupun basecamp. Denda tersebut sebesar Rp.500.000 bagi setiap rombongan yang naik Gunung Prau, Rp.200.000 setiap pendaki jika biro/guide menaikkan pendaki, dan Rp.100.000 setiap pendaki jika basecamp mengizinkan pendakian. Bagi Anda yang merencanakan pendakian ke Gunung Prau, sabar dulu sampai bulan April nanti, ya! (Komp-PHT/Kdu/Rsm)

 

Editor : Ywn

Copyright©2019