NGAWI, PERHUTANI (10/02/2019) | Persemaian kucur milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi dikunjungi rombongan dari Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Sabtu (9/2).

Rombongan sebanyak lima orang yang dipimpin oleh Direktur PIKA Listya Kusumawardhani tiba di lokasi persemaian kucur yang berada di jalan raya Ngawi-Solo, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi dan langsung disambut oleh Administratur Perhutani KPH Ngawi Haris Suseno yang didampingi oleh segenap jajaran dibawahnya.

Setibanya di lokasi  Listya menjelaskan bahwa kedatangannya adalah dalam rangka kunjungan kerja di wilayah Perum Perhutani Rayon II Madiun, salah satu tujuannya adalah persemaian kucur di Ngawi untuk melihat langsung proses produksi pembuatan stek pucuk jati.

Dalam kesempatan itu Haris menuturkan kepada rombongan bahwa Jati Plus Perhutani (JPP) merupakan tanaman jati yang pertumbuhannya sangat cepat melalui serangkaian kegiatan pemuliaan pohon. “Tanaman jati ini dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perhutani yang berada di Cepu”, jelasnya.

Menurut Haris persemaian kucur dengan luas 10,9 hektar pada tahun 2018 telah memproduksi berbagai jenis bibit sebanyak lebih dari 4,3 juta plances antara lain mahoni, kayu putih, kesambi, johar, flamboyan dan stek pucuk jati. “Jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan bibit di 14 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) di wilayah KPH Ngawi”, ujarnya.

Sementara untuk memenuhi permintaan rombongan yang tertarik dengan JPP ini, Haris meminta kepada Mandor Persemaian, Sukadi yang memiliki pengalaman selama 17 tahun bertugas di persemaian kucur ini untuk menjelaskan secara detil teknis dan proses pembuatan stek pucuk jati.  (Kom-PHT/Ngw/Rth)

Editor : Ywn

Copyright©2019