Tidak banyak pekerjaan di kantor, membuat Slamet Kusnadi, Staf Sarpras Perum Perhutani unit 1 Jawa Tengah, berinovasi membuat bor biopori ekspres yang bisa mengebor lubang sedalam 1 meter dalam waktu 5 hingga 10 menit.
Slamet mengaku temuan ini berawal dari eksperimen. “Pekerjaan saya sebagai mandor bangunan, memungkinkan untuk memperhatikan tukang mengebor kayu. Dari situlah idenya,” kata Slamet, Senin (7/3/2011).
Kelebihan alat pembuat biopori dari Slamet adalah efisien waktu. Bor tersebut butuh waktu 5 hingga 10 menit untuk membuat lubang berdiameter 20 sentimeter dengan kedalaman 1 meter. Sebagai perbandingan, lubang biopori yang sama dibuat dalam waktu sekitar 20-30 menit dengan bor buatan IPB.
“Modifikasinya ada di tangkai yang dibuat bersudut, pegangan tangan yang bisa memutar, dan mata bor yang berulir,” tutur Slamet. Dengan mata bor berulir, tanah yang sudah tergali akan langsung terangkat ke atas, sehingga tidak repot. Demikian pula dengan tangkai berengkel, pembuat tidak kelelahan ketika memutar bor.
Rudi Purnama, Kepala Urusan Pemasaran Kelompok Bisnis Mandiri Agroforestry Perum Perhutani unit 1 Jateng menyebutkan, saat ini pihaknya mulai menerima pemesanan bor buatan Slamet. “Awalnya adalah untuk biopori pupuk tanaman murbei. Tapi bisa pula dimanfaatkan untuk biopori resapan,” kata Rudi.
sumber: Kompas.com