RRI.CO.ID (12/06/2023) | BRIN dengan Perhutani (Perusahaan Umum Kehutanan Negara) melakukan MoU Penelitian, Pengembangan dan Inovasi dalam pengelolaan hutan. Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN Iman Hidayat mengatakan, lembaganya harus mampu menciptakan solusi untuk ekosistem kehutanan.
“BRIN harus menjadi pengungkit bagi industri, hasil-hasil riset bisa memberikan keuntungan bagi stakeholder terutama industri. BRIN di-create menjadi ekosistem riset untuk mencari solusi permasalahan sehingga desain riset harus didasarkan pada kebutuhan mitra,” kata Iman seusai acara Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Perhutani, Selasa (6/6/2023).
Iman mengungkapkan, kolaborasi dengan swasta para periset ditempa dengan berbagai masalah real yang dihadapi industri. “Membangun kolaborasi multi stakeholder terutama industri dan LSM harus enjadi budaya di lembaga penelitian dan pengembangan,” ucap Iman.
Sementara, Kepala Perhutani Forestry Institute Moch. Farid Januardi berharap, kerjasama ini memberikan kapabilitas dan memberikan nilai tambah. Yakni, kepada Perhutani sebagai korporasi.
Farid mengatakan, Perum Perhutani mengelolan kawasan hutan hampir 50 persen. Sehingga, upaya meningkatkan produksi dan diversifikasi hasil hutan perlu dilakukan dengan berbagi inovasi.
“Inovasi ini misalnya terkait riap, hama dan penyakit, kesesuaian tempat tumbuh serta bagaimana meningkatkan nilai bagi korporasi. Sederhananya kami harus mengkompensasi produktivitas karena luasannya berkurang,” kata Farid.
Sumber : rri.co.id