JAWAPOS.COM (17/09/2021) | Potensi madu klanceng di Banyuwangi cukup menggiurkan Sarang madu tersebut bertebaran di sejumlah hutan di Banyuwangi. Salah satunya di hutan Bumiharjo, Kecamatan Glenmore.

Banyak pembolang berburu madu klanceng di tempat tersebut. Yang dicari bukan hanya madunya, sarang klanceng ikut diboyong. Pembolang selanjutnya menjual ke luar Banyuwangi. Ada yang dijual ke Kediri, Madiun, hingga Bali.

Satu sarang bersama ”ratu” klanceng laku dijual Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta. Penjualan ke luar kota ini sudah berlangsung lama. Kalau kondisi ini dibiarkan, dikhawatirkan sarang klanceng di hutan akan habis.

Melihat potensi madu klanceng yang melimpah, warga yang tinggal di pinggir hutan Bumiharjo mencoba budi daya sendiri. Sarang klanceng tak lagi dijual ke luar kota, tapi dibudidayakan di kawasan pinggir hutan dan rumah-rumah penduduk. ”Dengan cara ini kami bisa menghentikan penjualan sarang klanceng ke luar daerah,” kata Sutris, tokoh masyarakat sekitar hutan Bumiharjo.

Sutris bersama seorang konsultan budi daya klanceng, Syamsu, kini melakukan uji coba dengan memasang 300 rumah klanceng di pinggir hutan. Dengan cara ini penjualan rumah klanceng bisa disetop. Satu rumah bisa menghasilkan madu yang menjanjikan. Madu-madu tersebut selanjutnya dipasarkan oleh Syamsu. ”Satu botol kecil bisa laku Rp 200 ribu. Madu klanceng harganya memang mahal,” kata Sutris.

Potensi madu klanceng ini mendapat respons positif dari Perhutani dengan menyediakan lahan untuk budi daya. Perhutani juga menggandeng LMDH untuk memaksimalkan potensi madu klanceng. ”Kami mendukung budi daya madu klanceng,” ujar Harmadi, pendamping kehutanan sosial se-Perhutani Raya (KPH Barat, Utara, dan Selatan. (bw/aif/als/JPR)

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 17 September 2021