SURAKARTA, PERHUTANI (30/06/2025) | Menjelang peringatan Malam 1 Suro, kawasan wisata Cemorokandang yang menjadi salah satu akses pendakian Gunung Lawu kembali menjadi pusat perhatian. Kamis pagi (26/06), jajaran Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta bersama pihak terkait melakukan pengecekan langsung ke lokasi guna memastikan kesiapan jalur, keamanan pengunjung, serta kebersihan area wisata.
Momentum Suro dikenal luas sebagai hari keramat dalam kalender Jawa dan sering dimanfaatkan masyarakat untuk ritual, ziarah, hingga pendakian spiritual. Media nasional seperti Kompas dan Merdeka beberapa tahun terakhir rutin menyoroti tingginya kunjungan ke Lawu saat malam 1 Suro, terutama dari kalangan peziarah dan spiritualis.
Administratur KPH Surakarta, Ronny Merdyanto, menegaskan bahwa kegiatan pengecekan ini bukan hanya rutinitas teknis, tetapi bentuk kepedulian pada keselamatan dan kelestarian. “Malam Suro bukan hanya soal jumlah kunjungan, tapi juga soal bagaimana kita bersama menjaga nilai-nilai sakral dan keseimbangan alam. Kami bersama pihak pengelola lokal memastikan jalur bersih, papan informasi jelas, serta petugas siap siaga. Harapannya, masyarakat bisa menjalani ritual dengan tenang dan aman,” ujar Ronny.
Senada dengan itu, Sutoyo, tokoh masyarakat sekaligus penjaga tradisi setempat, mengungkapkan bahwa kunjungan ke Cemorokandang saat 1 Suro memiliki makna spiritual mendalam bagi banyak orang.
“Ini bukan sekadar wisata, tapi bagian dari laku budaya dan spiritual Jawa. Kami senang Perhutani turut mengawal, karena selain menjaga fisik lokasi, itu juga bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai leluhur,” katanya. Ia juga berharap pengunjung menjaga etika dan tidak merusak alam, sesuai ajaran para pendahulu.
Dengan kolaborasi lintas pihak ini, peringatan Malam 1 Suro di Cemorokandang diharapkan berlangsung khidmat, aman, dan tetap dalam bingkai pelestarian alam dan budaya. Perhutani menegaskan komitmennya untuk terus hadir sebagai mitra masyarakat, menjaga ruang-ruang sakral dan wisata agar tetap lestari dan bermakna lintas generasi. (Kom-PHT/Ska/Mar)
Editor: Tri
Copyright © 2025