Dok.Kom-PHT/Cms  @2015

Dok.Kom-PHT/Cms @2015

CIAMIS, PERHUTANI (13/11) |”Debit Air Sungai Perhutani Ciamis Masih Baik, hal ini berarti pengelolaan hutan yang dilakukan oleh Perum Perhutani  Ciamis sudah baik” demikian disampaikan oleh Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis,  Bambang Juriyanto di kantor Perhutani Ciamis.

Bambang mengatakan bawa  sedikitnya terdapat 100 sungai dan anak sungai yang berada di kawasan hutan Perhutani Ciamis. Keberadaan sungai dan pengelolaan hutan yang dilakukan Perhutani Ciamis jelas saling mempengaruhi.

Bambang menjelaskan, disaat Perhutani melakukan pengolahan hutan, maka kondisi sungai dan mata air akan terkena dampak. Dengan kata lain, fluktuasi debit air sungai dan mata air terpengaruhi. “Termasuk juga pengaruhnya terhadap kondisi di luar kawasan hutan, seperti pemukiman warga, sawah dan kebun yang ada di sepanjang aliran sungai,” ungkapnya.

Lebih lanjut Bambang mengutarakan, hasil pemantauan yang kami lakukan sampai bulan Oktober tahun 2015 kondisinya masih baik, Nilai Koefisien Regim (KRS) yang merupakan perbandingan debit air tertinggi dengan debit air terendah dalam satu periode masih tergolong baik.

“Berdasarkan standar yang ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) tentang pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai, KRS yang baik mempunyai skor 50 (kategori baik), 50 – 120 (kategori sedang) dan skor 120 (kategori jelek)” jelasnya.

Dilihat dari peraturan itu, hasil pengamatan yang kami lakukan setiap bulannya di 12 Stasiun Pemantau Lingkungan (SPL) Hidrologi yang dimiliki KPH Ciamis, menunjukan kondisi debit air sungai dan debit mata air masih dibawah baku mutu. Hal ini berarti pengelolaan hutan yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Ciamis pengaruhnya terhadap penurunan debit air relatif kecil, sehingga meskipun kemarau panjang sungai dan mata air yang ada di KPH Ciamis masih tetap  mengalirkan air. Hal ini disebabkan karena disepanjang daerah aliran sungai dan mata air terdapat tegakan pohon, kondisi tumbuhan bawah juga masih rapat.

Hal senada diungkapkan pula oleh Dayat (42) warga Desa Sukawening Kecamatan Sadananya Ciamis “warga disini merasa berterima kasih kepada Perhutani yang telah mengelola hutan dengan baik, sehingga meski terjadi kemarau panjang warga masih bisa mengolah sawah dan ladang” ungkapnnya. (Kom-PHT/Cms/Aan).

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015