kph lawuPUSDIKLAT MADIUN,  PERHUTANI (14/3) | Delapan Belas Perwakilan Negara Asean ikuti pelatihan Landmark Program Training Course on Sustainable Forest management Policy yang digelar oleh Asean-Rok Forest Cooperation (AfoCO)  di Pusat Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusdikbang) Madiun.

Program bertujuan untuk penataan managemen serta terobosan dalam penelitian tentang tanaman hutan.

ASEAN-ROK Forest Cooperation ( AfoCO ) sendiri didirikan tahun 2011 di Korea Selatan  diilhami oleh kondisi deforestasi yang tinggi dikawasan ASEAN termasuk Indonesia. Luas hutannya sendiri diperkirakan lebih dari 20% dari total lahan didunia.

Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar mengatakan bahwa  pihaknya sangat mengapresiasi AfoCO yang telah memilih Perhutani menjadi rujukan dari peserta pelatihan. Dia berharap akan adanya kerjasama secara berkesinambungan, sehingga bisa besama-sama menghijaukan hutan, lebih meningkatkan pengelolaan hutan dan sebagainya. “Dengan kerja keras semua pihak di Perhutani, hingga saat ini telah mengantongi berbagai sertifikasi baik skala nasional maupun internasional seperti Coc, ISO 9001, VLO, Sertifikat pengelolaan hutan lestari (Sustainable Forest Managemen / SFM) dari FSC” tambahnya

Sementara itu Projec Manager AfocCO Indonesia, I Wayan Susi Dharmawan menyatakan bahwa dalam training ini  diikuti semua anggota kecuali Singapura. 18 Orang yang ikut pelatihan ini mewakili Korea, Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Vietnam, Laos dan Kamboja.  “Selama 5 hari pelatihan, semua anggota tidak hanya menerima materi saja, tetapi saling bertukar pikiran tentang segala hal dalam penggelolaan hutan di masing – masing negara juga melakukan praktek di lapangan” tambahnya.(Kom.KPH Lawu-ds/Eko Santoso).

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2016