PeFI, PERHUTANI (25/06/2025) | Perhutani Forestry Institute (PeFI) menerima kunjungan dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH – ITB) dalam rangka pelaksanaan observasi terhadap Agroforestri Jagung dibawah naungan tegakan jati, Rabu (25/06).
Hadir pada kunjungan tersebut segenap tim peneliti dari SITH – ITB sebanyak 8 orang yang disambut secara langsung oleh peneliti Departemen Riset & Inovasi PeFI. Pada pelaksanaannya, kunjungan dilaksanakan pada lokasi penelitian tanaman yang bertempat di RPH Gendingan, BKPH Walikukun, KPH Ngawi.
Hermawan Mustika Adi, selaku Peneliti Departemen Riset & Inovasi PeFI memberikan respon positif berkaitan dengan kegiatan tersebut, ia mengungkapkan bahwa pelaksanaan kegiatan kali ini dapat menjadi salah satu bentuk peran aktif Perhutani dalam mendukung program pemerintah dalam hal peningkatan ketahanan pangan khususnya komoditas jagung.
“Secara garis besar dengan adanya kegiatan ini, Perhutani juga turut berperan aktif dalam pelaksanaan program pemerintah dalam program ketahanan pangan, terutama dalam hal komoditas jagung. Kerjasama ini memanfaatkan lahan tanaman di bawah tegakan pohon jati yang ada di Perhutani, dengan tujuan untuk observasi pertumbuhan agroforestry jagung hibrida. Harapannya, dari kerjasama ini akan tumbuh beragam solusi terhadap permasalahan pencapaian swasembada jagung kedepan.” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Peneliti dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH – ITB), Yayat Hidayat, mengungkapkan bahwa secara umum kegiatan riset kali ini bertujuan untuk menguji kemampuan pertumbuhan dari 20 genotype jagung hibrida yang toleran terhadap naungan tegakan jati.
“Pelaksanaan kegiatan Riset hari ini, bertujuan untuk menemukan genotype jagung toleran naungan yang memiliki potensi hasil yang cukup tinggi untuk dikembangkan lebih lanjut melalui kegiatan pemuliaan tanaman (breeding) sehingga dihasilkan varietas ungul. Kegiatan riset ini bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas lahan di bawah tegakan jati, sehingga akan dapat memberikan harapan baru bagi petani hutan, yakni bisa menanam jagung dibawah tegakan jati dengan menggunakan genotype jagung toleran naungan seperti halnya menanam kopi dibawah tegakan.” Ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kedepannya hasil riset ini diharapkan mampu mendukung program ketahanan pangan nasional terutama dalam hal komoditas jagung, melalui peningkatan penanaman jagung di bawah tegakan jati yang sangat luas keberadaanya di Perhutani.(Kom-PHT/PeFI/Rb)
Editor : KDY
Copyright©2025