REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR (24/9/2016) | Potensi wisata di Kabupaten Bogor tergolong lumayan banyak. Dari potensi wisata alam, modern, hingga objek wisata baru. Sayangnya, semua potensi tersebut dinilai belum dioptimalkan oleh pemerintah daerah.Walaupun pemerintah daerah telah memiliki BUMD wisata, sejumlah potensi wisata Kabupaten Bogor belum dimaksimalkan.

Dalam blue printPemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, sedikitnya ada 21 dari 95 situ yang masuk dalam daftar revitalisasi. Bupati Bogor Nurhayanti menuturkan, potensi wisata ini akan dioptimalkan, seperti halnya Situ Kabantenan dan Situ Cikaret. Ini juga bersinggungan dengan program Situ Front City, dan ada kaitannya dengan mengatasi banjir di wilayah Ibu Kota, Jakarta.

“Kami akan optimalkan melalui Badan Promosi Wisata Kabupaten Bogor dan BUMD sehingga diharapkan, semakin banyak turis domestik dan internasional datang karena melihat potensi wisata yang banyak di Bogor,” ucap Nurhayanti, Jumat (23/9).

Nurhayanti mengatakan, tempat wisata di Kabupaten Bogor tidak hanya ada di wilayah Puncak Bogor Selatan, tetapi wisata alam dan budaya ada di wilayah Bogor Barat. “Saya akan terus memprosmosikan tempat wisata alam dan budaya di wilayah Bogor Barat, karena belum banyak wisatawan yang mengetahui,” kata dia.

Menurut Nurhayanti, di Bogor Barat, khususnya di Kecamatan Tenjolaya, ada tujuh tempat wisata yang belum tersosialisasi dengan baik.

Jika tempat wisata ini disosialisasikan dengan baik, kemacetan dan kepadatan wisatawan yang mengunjungi kawasan Puncak di setiap akhir pekan dan libur panjang bisa berkurang. “Di Tenjolaya, ada wisata sama seperti di kawasan Puncak. Di sini, wisatawan bisa menikmati keindahan alam pegunungan, air terjun, dengan arena permainan air yang cukup bisa memberikan kenyamanan wisatawan saat berlibur ke Bogor,” ucapnya.

Potensi wisata yang paling sering dikunjungi wisatawan di Kecamatan Tenjolaya adalah Curug Luhur dan Curug Ciputri, yang memiliki panorama alam yang indah dan udara sejuk.

“Tetapi, uniknya wisata ke Bogor Barat, wisatawan bisa menikmati wisata budaya prasejarah, sejarah peradaban Islam mulai dari situs arca domas, menhir, benda prasejarah di Leuwiliang, dan budaya peradaban Islam perta ma kali ada di Kabupaten Bogor,” katanya.

Bukan hanya wisata alam, budaya prasejarah, dan sejarah, wilayah Bogor Barat juga menyediakan wisata desa agrowisata dan beberapa arena hiburan yang bisa dinikmati wisatawan.

Pemkab Bogor menargetkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara tahun ini meningkat, menjadi lima juta orang. “Jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Bogor tahun lalu, mencapai empat juta orang. Harapannya, tahun ini meningkat menjadi lima juta wisatawan setiap tahunnya,” kata Nurhayanti.

Dengan begitu, menurut Nurhayanti, pendapatan Pemkab Bogor akan semakin meningkat.

Selain itu, Pemkab Bogor juga telah bekerja sama dengan Perhutani untuk merevitalisasi sejumlah curug yang ada. Ini karena kebanyakan curug berada di lahan Perhutani, seperti Curug Bogor Rawang dan Bidadari yang masih terbengkalai. “Saya mengevaluasi dinas terkait dan meminta potensi-potensi itu dimaksimalkan,” katanya.

Pemkab Bogor pun menargetkan untuk menjadi kabupaten termaju di bidang wisata, dan dapat mewujukan visi misi kabupaten termaju di Indonesia tahun 2018. Perbaikan infrastruktur jalan dan irigasi adalah tahap pertama, yang menjadi prioritas Pemkab Bogor agar wisatawan yang datang, menikmati perjalanan menuju kawasan wisata di wilayah Bogor.

“Kalau wisatawan meningkat, tingkat perekonomian masyarakat lokal ikut meningkat,” kata Nurhayanti.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah menambahkan, potensi wisata itu tentu dapat menarik investor di dalam dan luar negeri. Menurut dia, investor asing lebih condong pada wisata modern. Namun, baik wisata modern maupun alam di Kabupaten Bogor, tetap perlu diekspos kembali demi menggaet para investor. “Kami berharap para pelaku bisnis ini bisa melihat peluang, kami akan segera mengajukan perinciannya ke pemerintah,” kata dia.

Syarifah melanjutkan, pengembang an pariwisata itu memiliki multiplier effect. Karena itu, peme rintah akan mencoba mendiversifikasi wisata alam, kuliner, kreatif, termasuk olahraga.

Manfaat yang diperoleh Pemkab Bogor dari pengembangan wisata ini, menurut Syarifah, tentu saja bisa berupa pajak dan retribusi. Begitu pula, untuk dampaknya bakal terasa oleh masyarakat, lapangan kerja dan sektor UMKM.

Pemkab Bogor juga memiliki rencana induk pada 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, dalam zona-zona wisata berdasarkan karakter wilayah.

Kabupaten Bogor akan menciptakan lima destinasi, seperti wisata perkotaan, ekowisata, warisan budaya dan pendidikan, wisata kreatif, dan destinasi meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), serta rekreasi. Oleh Santi Sopia/antara, ed: Endro Yuwanto

Tanggal : 24 September 2016
Sumber : Republika.co.id