NGAWI, PERHUTANI (02/11/2018) | Direktur Operasi Perum Perhutani Hari Priyanto mendampingi 18 orang dari Komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh Viva Yoga Mauladi pada kunjungan kerja di wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi, Kamis (1/11).

Lokasi kunjungan berada di petak 4k dan 7h, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gendingan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Walikukun, masuk wilayah pangkuan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Wono Mukti, Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, yang merupakan lokasi penelitian Jati Plus Perhutani (JPP) oleh Puslitbang SDH Cepu dan lokasi pemanfaatan lahan hutan untuk tumpangsari atau agroforestri jagung.

Direktur Operasional Perum Perhutani Hari Priyanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa Perhutani dalam menjawab tantangan kebutuhan kayu yang semakin meningkat terus melakukan  inovasi dengan pengembangan teknologi, dan saat ini telah mengembangkan tanaman Jati Unggul JPP dengan daur tebang 15 tahun yang menghasilkan produksi 200 m3 per ha. Jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan jati konvensional yang umur 40-60 tahun baru bisa ditebang.

Dalam kesempatan tersebut Peneliti dari Puslitbanghut Cepu Aris Wibowo juga menjelaskan secara detail hasil penelitian melalui uji keturunan dan uji klon yang diambil dari keturunan beberapa  pohon jati yang unggul dan akhirnya dihasilkan dua jenis klon unggulan yang dinamai PHT 1 dan PHT 2 dan sudah dipatenkan, sampai saat ini terus dikembangkan di Perhutani.

Acara dilanjutkan dialog dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) diwakili oleh Suhebdi Ketua LMDH Sumber Wono Mukti, menyatakan petani hutan yang tergabung dalam LMDH merasakan manfaat yang besar bisa bekerjasama dengan Perhutani untuk memanfaatkan lahan dengan tanaman Agroforestry Jagung atau jenis pertanian lainnya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan, Suhebdi berharap ada perhatian dari Pemerintah anggota LMDH bisa mendapatkan bantuan benih jagung serta pupuk bersubsidi yang selama ini masih kesulitan untuk mendapatkannya karena masih bergantung kepada Kelompok Tani.

Ibnu Multazam anggota DPR RI dari Fraksi PKB mewakili rombongan menyampaikan  akan mengakomodir masukan dan keluhan petani dan akan diteruskan  kepada  Pemerintah melalui Dinas Pertanian setempat dan juga berpesan  bahwa bantuan dari Pemerintah termasuk pupuk bersubsidi agar dimanfaatkan sebaik-baiknya jangan sampai ada penyelewengan yang tidak sesuai dengan penggunaannya.

Terkait pengembangan Jati Unggul oleh Perhutani, Tim Komisi IV menyampaikan apresiasi kepada Perhutani agar teknologi tersebut terus dikembangkan dan diharapkan Perhutani bisa memenuhi kebutuhan kayu dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat sehingga dapat menghidupkan geliat usaha pengrajin UKM yang pada akhirnya juga meningkatkan pendapatan mereka.

Diakhir kunjungannya Tim Komisi IV DPR RI menyerahkan cindera mata kepada Administratur Perhutani KPH Ngawi Heru Dwi Kunarwanto. (Kom-PHT/NGW/Sgo).

 
Editor : Ywn
Copyright©2018