SURABAYA, PERHUTANI (5/2) | Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar membuka acara Seminar dengan Tema Peranan Kehutanan Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan dan Kemandirian Desa. Acara diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhutani Cepu yang ke 17 di gedung pertemuan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perhutani Cepu. Kamis.
Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menyampaikan bahwa Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian hak asasi manusia yang dijamin didalam Undang-Undang Dasar. Oleh karena itu Pemerintah sekarang menekankan betapa pentingnya ketahanan pangan. Perhutani yang mempunyai lahan begitu luas di pulau Jawa ditantang ikut serta berperan dalam mempercepat keinginan Pemerintah mewujudkan Negara yang daulat pangan.
Ditambahkan Saat ini ada beberapa isu kritis yang menyebabkan kebijakan pangan belum dapat memenuhi harapan. 1. Tingginya impor pangan. 2. Ketersediaan lahan untuk pertanian pangan semakin menyusut. 3. Diversifikasi pangan. 4. Rendahnya akses masyarakat miskin terhadap pangan. Berkaitan dengan perluasan pengembangan komoditas tanaman pangan di sector kehutanan.
Belum tercapainya integrasi pengembangan sector produksi pangan ke dalam program/kegiatan kehutanan. Pertanian, pangan seolah olah hanya milik Kementerian Pertanian oleh karena itu pertanian hanya berpikir bantuan pupuk, bantuan benih kepada petani yang tergabung dalam gapkoptan yang hanya dilahan-lahan pertanian tidak menyangkut lahan lahan kehutanan.
“Mulai tahun ini Insya Allah seluruh petani di dalam kawasan hutan mendapat subsidi pupuk”, demikian Mustoha Iskandar menambahkan.
Dalam acara tersebut mengundang Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, segenap Kepala Divisi Bupati Bojonegoro, Bupati Blora, Ketua Komisi B anggota DPR, segenap Kepala Biro dan segenap Administratur Perum Perhutani dan Ketua LMDH.
3 (tiga) orang pembicara yang hadir : 1 Ir. Suwarno (Kepala Puslitbang Perhutani) dengan makalah Model Pengelolaan Hutan untuk Mendukung Kedaulatan Pangan, 2. Aryadi (CV Mekar Abadi Wonosobo Pengusaha Core) Prospek Pengembangan Industri Sengon untuk Peningkatan Pendapatan Masyarakat, 3. Prof. (Ris) Gustan Pari (Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengelolaan Hasil Hutan Bogor. Hadir pula sebagai pembahas Prof.Dr.Ir Mohamad Na’iem, MAgr.Sc (Akademisi dari Fahutan UGM) dan Arie Sudjito, S.Sos, MSI (Akademisi Fahutan UGM).
Sebelumnya Direktur Utama Perum Perhutani menandatangani prasasti dan pengguntingan pita menandai peresmian Masjid Asma’ul Husnah di Komplek Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhutani disaksikan oleh para undangan. (Kom PHT/Divre Jatim/By Amsa).
Editor : Dadang K Rizal
@copyright 2015