BANDUNG, PERHUTANI (23/6) | “ Perhutani menyiapkan lahan seluas 17 ribu hektar untuk pangan. Lahan tersebar di 14 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) untuk penanaman padi dan jagung,”. Demikian disampaikan Kepala Seksi Humas Perhutani Divre Janten Ade Sugiharto dalam acara ramah tamah dengan sejumlah pers lokal maupun nasional di Ruang Rasamala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten. Selasa.
Tanaman pangan ditanam dengan pola tumpang sari di lahan hutan produksi. Tanaman dikelola oleh sekitar 1.500 petani hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Untuk kegiatan tersebut akan didukung pupuk subsidi dari Dinas Pertanian Jawa Barat.
Target panen padi dan jagung tahun ini sebanyak 51 ribu ton. Setiap tahunnya lahan tumpang sari menghasilkan rata-rata 70 ribu ton atau setara Rp. 265 miliar rupiah.
Penanaman tanaman pangan diarahkan juga untuk menangani desa sekitar hutan yang berpotensi rawan pangan. Saat ini dari 5.240 desa di wilayah Jabar, 813 diantaranya terkategori dalam desa miskin dan rawan pangan. Untuk itu dibutuhkan kerjasama terpadu terkait penanganannya.
“Perhutani siap bekerjasama dengan stakeholder lainnya. Karena masyarakat desa hutan itu bukan hanya tanggung jawab Perhutani, tapi merupakan tanggung jawab bersama,” ujar Ade. (Kom-Pht/Divre Janten)
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015