Perhutani Perhutani Madura Beri Edukasi Siswa SMAN 1 Sumenep tentang Penyulingan Minyak Kayu Putih |

MADURA, PERHUTANI (13/02/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura memberikan edukasi kepada siswa SMAN 1 Sumenep melalui kegiatan studi lapangan yang bertujuan untuk mengenalkan proses penyulingan Minyak Kayu Putih (MKP). Kegiatan ini berlangsung di lokasi persemaian petak 20e, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sumenep, wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Madura Timur, pada Kamis (13/02).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala BKPH Madura Timur, Rifa’i, didampingi Kepala RPH Sumenep, Imam Syafi’i, serta jajaran Perhutani lainnya. Turut hadir guru pendamping Mas’ud Hariyanto bersama sekitar 50 siswa SMAN 1 Sumenep yang antusias mengikuti studi lapangan ini.

Kepala Perhutani KPH Madura, Akhmad Faizal, menyambut baik kunjungan siswa SMAN 1 Sumenep dan mengapresiasi ketertarikan mereka terhadap dunia kehutanan. “Kegiatan ini sangat positif untuk memperkenalkan dunia kerja sejak dini, terutama dalam pengelolaan sumber daya hutan dan industri Minyak Kayu Putih. Dengan kunjungan ini, para siswa dapat memahami proses kerja di Perhutani, mulai dari pembibitan, pemanenan daun kayu putih, hingga proses penyulingan,” ungkapnya.

Selain mengenalkan proses penyulingan MKP, siswa juga diberikan wawasan tentang berbagai aspek kehutanan, termasuk teknik pembibitan, cara menanam yang benar, serta pengenalan jenis tanaman kehutanan seperti kayu putih, kesambi, akasia, dan mahoni. Edukasi ini juga menekankan pentingnya hutan bagi keberlangsungan kehidupan.

Guru pendamping SMAN 1 Sumenep, Mas’ud Hariyanto, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Madura atas kesempatan yang diberikan kepada para siswa. “Kami sangat mengapresiasi kepedulian Perhutani dalam berbagi ilmu mengenai kehutanan, khususnya proses penyulingan MKP. Siswa-siswi kami sangat antusias dan ingin mengetahui lebih dalam tentang pengelolaan hutan,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan studi lapangan seperti ini dapat terus berlanjut dengan materi yang lebih mendalam, termasuk praktik teknik kehutanan lainnya, agar siswa semakin memahami pentingnya pelestarian lingkungan sejak dini. (Kom-PHT/Mdr/Jef)