SUARAMERDEKA.COM (8/8/2017) | Enam perusahaan tertarik dan telah mengikuti beauty contest pembangunan wana wisata Jateng Park di Penggaron, Kabupaten Semarang.

Mereka akan bertarung untuk menggarap salah satu ikon wisata Jateng senilai Rp 1,8 triliun itu. Dari enam perusahaan itu, dua di antaranya berasal dari Jerman dan Amerika. Empat lainnya merupakan perusahaan lokal, salah satunya adalah PT Jababeka. Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Pemprov Jateng, Peni Rahayu mengatakan, beauty contest merupakan tahap pemberian penjelasan pada calon investor. Setelah itu akan dilakukan lelang terbuka. Perusahaan di luar enam itu tetap bisa memasukkan penawaran. ”Tahap beauty contest sudah dilakukan. Ada enam perusahaan yang mengikuti. Targetnya, Agustus ini sudah ada nama pemenang lelang,” kata Peni, kemarin.

Peni mengatakan, saat ini Komisaris Utama PT Penggaron Sarana Semesta (PSS), Prasetyo Aribowo, menawarkan Jateng Park kepada calon investor di Festival Indonesia di Moskwa, Rusia. Jika ada yang berminat, diharapkan bisa ikut lelang pada pertengahan bulan ini. PT PSS merupakan perusahaan patungan antara PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) kepanjangan tangan dari Pemprov Jateng dengan PT Perhutani Alam Wisata (Palawi) milik Perum Perhutani. Pembentukan PT PSS sebagai syarat untuk pembangunan Jateng Park yang berada di kawasan wisata Penggaron Kabupaten Semarang.

September 2017

Setelah tahapan lelang dilalui, lanjut mantan Kepala Biro Bina Produksi ini, dilakukan pengajuan penetapan pemenang lelang ke Kementerian BUMN. Sebab pembangunan wana wisata dilakukan di atas hutan produksi dan dikelola oleh Perhutani. Soal dana yang dikeluarkan Pemprov Jateng melalui PT SPJT untuk kepemilikan saham Jateng Park, Peni mengaku belum tahu. Sebab, bentuk perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemprov Jateng, Perhutani, Kabupaten Semarang, dan investor baru akan disusun setelah ditentukan pemenang lelang. ”Kami tak ingin terjadi telanjur dibentuk PKS tapi (kemampuan) investor tak sama. Luwes saja, PKS dibentuk setelah ada investor. Jadi, berapa saham yang menjadi milik Pemprov, belum tahu. Dana yang diinvestasikan Pemprov berapa juga belum tahu,” katanya.

Peni berharap, ground breaking Jateng Park sesuai target yakni 17 atau 19 September 2017. Sekretaris Daerah Pemprov Jateng, Sri Puryono mengatakan tanggal itu merupakan jadwal paling lambat. Ia tak ingin pembangunan Jateng Park terus molor. Jika dilihat dari rencana semula, pembangunan Jateng Park telah molor sekitar setahun. Sesuai perencanaan awal, Mei-Agustus 2016 dilakukan proses penetapan investor. Pada Juli-Desember 2016 disusun Amdal dan DED serta analisis dampak lalu lintas (Andal Lalin). Bulan Juli-September 2016 penyusunan RKL dan RPL. Pembangunan simpang susun tol dan fisik Jateng Park akan dimulai Januari 2017. Tapi, seluruhnya meleset.

Sumber : suaramerdeka.com

Tanggal : 8 Agustus 2017