Radar Jember – Acara Kenduri Pohon di Gunung Lemongan yang digelar Laskar Hijau membuat melahirkan banyak gagasan. Selain Laskar Hijau, Pemkab dan Perhutani juga bakal merintis wisata pendakian di gunung lemongan, Kenduripohon itu sendiri menurut koordinator laskar hijau A’ak Abdullah Alkudus juga diselipkan agenda Mou antara perhutani dengan laskar hijau sendiri. “Ada penandatanganan terkait kawasan hutan produksi yang dijadikan kawasan lindung,” jelas A’ak Mou itu menurut dia adalah kerjasama penyelamatan kawasan hutan lindungdan penambanga kawasan. Itu disetujui setelah Perhutani Jawa Timur melakukan pengecekan lokasi. Lalu melepas kawasan produksi menjadi kawasan lindung.

Hal ini ditegaskan oleh Andi Purwandi, kepala Perhutani Jawa Timur yang juga hadir dalam kenduri pohon. “Dengan perhutani sebenarnya misinya sama, sama-sama menyelamatkan lingkungan,” tegasnya.

Misi perhutani menurut dia sama dengan laskarhijau. Bahwa dengan status hutan lindung, berarti tidak boleh ditebang. Tanaman harus berfungsi konservasi. Sekaligus kalau dimanfaatkan masyarakat akan bernilai besar. “Karena itu, kehadiran kami adalah untuk bersinergi terkait lingkungan. Mulai aspek perencanaan, penanaman, pemeliharaan dan pemanfaatan perlu disinergikan,” jelasnya.

Sementar aitu, Gawat Sudar-mantokepala Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Lumajang menjelaskan bukan cuma rencana kerjasama itu sama pemkab dan Perhutani juga mulai melirik wisata di gunung lemongan.

Rencananya akan ada Mou pemkab dengan perhutani. “Sekarang sudah dinaikkan melalui telaah staf ke bupati,” terang Gawat. Awal rencananya bukan MoUtiaptitikpertitik. Melainkan antara Pertiutani dengan Pemkab secara umum. Setelah itu akan ditindaklanjuti SKPD terkait dengan perhutani di titik kawasan tertentu.

Rencananya Gawat sedikit memberi bocoran. Rahwa di gunugn lemongan ini akan ada launching tiketing itu bahwa di gunung lemongan dijadikan lokasi wisata pendakian. “Yang akan dikelola bersama antara perhutani pemkab dan dengan pihak yang konsen merawat Lemongan yakni Laskar Hijau,” terangnya.

Reencana itu menurut dia akan dimulai pada Juni 2016. Bahkan, juga akan diberlakukan tiketing di gunung lemongan sebagai kawasan wisata. Gambaran awal nantinya pemberlakukan tiket akan ada share antara pemkab, perhutani dan laskar hijau.

Namun, gawat enggan menjelaskan secara detail berapa prosen pembagiannya. “Kita lihat MoU nya nanti. Yang penting tidak saling merugikan,” tegas Gawat sebelum memulaiacarakenduri Pohon.

Bupati LumajangDrsH As’at MAg menegaskan rencana tersebut. saat memberikan sambutan, As’at mengatakan kawasan Lemongan ini akan menjadi tempat wisata berwawasan lingkungan dan kearifan lokal. “Maka mulai hari ini setiap 5 langkah harus ada pohon yang ditanam,” tegasnya.

As’at mengatakan, ada satu hal yang tidakboleh dilupakan. Bahwa Allah menegaskan bahwa yang menurunkan hujan dari langit adalah Allah. Air hujan itu disimpan dibumi. Tapi tidak semua bumi mampu menyimpan air. Tanpa akar yang banyak dan pepohonan yang lebat tidak akan bisa menyimpan air. Karena itu upaya aktifis lingkungan ini adalah menjawab kondisi tersebut, yakni dengan cara terus menanam. Karena menanam menurut dia adalah ibadah juga.

As’at menegaskan ada tiga pesan Rasulullah yang disampaikan saat perang. Pertama jangan sampaimemotong pohon dalam kondisi apapun. “Musuh boleh dikalahkan, tetapi pohon jangan sampai ada yang tumbang,” tegasnya.

Kedua jangan bunuh anak-anak karena mereka adalah generasikedepan. Ketiga adalah jangan bunuh perempuan. Karena dari mereka akan melahirkan generasi tangguh di negeri kita. Pesan itulah yang menurut As’at relevan untuk terus dijaga.

Dengan demikian, As’at berharap Juni 2 016 mendatang lokasi Lemongan diharapkan bisa menjadi kawasan wisata pendakian berwawasan lingkungan dan kearifan lokal. Yang semua itu harus didukung oleh semua pihak, (adv/fid)

Sumber : Radar Jember, hal. 5 & 9
Tanggal : 17 November 2015