BERAU, INHTANI I, (07/05/2024) | Jajaran manajemen PT Inhutani I Unit Meraang bersama dengan tim ahli FSC lakukan peninjauan lapangan dan pembahasan terkait pemenuhan Corrective Action Respons (CARS) FSC-CW. Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Divisi Regional Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan (KTSS) Joko Purwanto, Manajer PT Inhutani I Unit Meraang Rachmat Parlindungan beserta jajaran, dan Tim Ahli FSC Titi,  digelar selama tujuh hari mulai dari tanggal 30 April 2024 sampai dengan tanggal 06 Mei 2024.

Joko Purwanto  menyampaikandiharapkan pada tahun 2024 ini PT Inhutani I Unit Meraang dapat memperoleh sertifikat FSC yang dapat memberikan efek positif dan nilai tambah untuk Inhutani I.

“Sertifikasi FSC merupakan salah satu skema sertifikasi voluntary yang dapat meningkatkan nilai tambah dari produk kayu bulat di tengah menurunnya harga kayu bulat di pasar dunia.  Kayu bulat yang berlabel FSC, diharapkan menjadi kayu yang memiliki harga yang cukup stabil dan cenderung tinggi” tutur Joko Purwanto.

Pada kesempatan tersebut, Rachmat Parlindungan selaku Manajer PT Inhutani I Unit Meraang menyebutkan bahwa Unit Meraang telah maksimal dalam usaha tindaklanjut dan pembenahan hal-hal yang menjadi temuan di main assessment, serta pemenuhan Corrective Action Respons (CARS) FSC-CW tahun 2023 lalu.

“Segenap jajaran Unit Meraang sangat berterima kasih atas perhatian dari Manejemen yang mendukung keberhasilan Sertifikasi FSC ini. Hal ini dikarenakan Unit Meraang merupakan Pilot Project Sertifikasi FSC di lingkup PT Inhutani I, ” jelas Rachmat.

Pada saat peninjauan lapangan, Titi selaku tim ahli FSC menjelaskan bahwa sertifikasi FSC memiliki grade atau tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan persyaratan yang cukup ketat sehingga perlu komitmen dari berbagai pihak yang terlibat agar sertifikat FSC dapat diterima.

“Saat ini di Indonesia Sertifikasi FSC merupakan sertifikasi yang besifat voluntary, namun sertifikasi ini menjadi salah satu syarat agar produk kayu bulat PT Inhutani I dapat diterima di pasar Eropa.  Sertifikasi FSC bukanlah sertifkasi yang mudah, memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan persyaratan yang cukup ketat (ditaati), sehingga perlu komitmen dari berbagai pihak yang terlibat agar lulus sertifikat FSC.  Komitmen segenap jajaran manajemen Inhutani dan mitra kerja sangat diperlukan, agar PT Inhutani I dapat lulus FSC” tutup Titi. (Kom-Iht1/UMH_MRG-KTSS/Adit-EdiSi)

Editor : Ywn
Copyright©2024