BLORA, PERHUTANI (05/07/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blora melaksanakan kegiatan penilaian oleh Tim Risk Assessment dari Direktorat Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Kepolisian Daerah Jawa Tengah di lokasi wisata Goa Terawang Ecopark, Kamis (03/07).

Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Risk Assessment dari Direktorat Pam Obvit Polda Jawa Tengah, Administratur KPH Blora beserta jajaran, Tim Pamobvit Kepolisian Resor Blora, General Manager Goa Terawang Ecopark dan tim, Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar), Kepala Desa Todanan, serta Puskesmas Todanan.

Tim melakukan pemeriksaan terhadap dokumen dan administrasi yang berkaitan dengan pengelolaan wisata Goa Terawang Ecopark. Usai pengecekan dokumen, Tim langsung meninjau lapangan meliputi pos satuan pengamanan (Satpam), seluruh wahana wisata, bagian dalam Goa Terawang, fasilitas kesehatan, tempat ibadah, serta dapur umum.

Dalam kunjungan ke dalam goa dan area-area wisata lainnya, Tim juga menyapa pengunjung serta memberikan arahan mengenai tata tertib yang berlaku di lokasi wisata.

Administratur KPH Blora, Yeni Ernaningsih, menyampaikan ucapan selamat datang kepada Tim Risk Assessment. Ia menjelaskan bahwa Goa Terawang Ecopark terletak di petak 45 C dan D seluas 6,5 hektare, termasuk wilayah Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jembangan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kalonan, KPH Blora, dan secara administratif berada di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan. Lokasi ini dimanfaatkan untuk jasa lingkungan, khususnya wisata alam.

“Pengelolaan wisata Goa Terawang Ecopark saat ini bekerja sama dengan CV Adulam Alam Lestari. Perhutani berharap, destinasi ini tidak hanya menjadi unggulan KPH Blora, tetapi juga menjadi ikon wisata Kabupaten Blora, bahkan Provinsi Jawa Tengah. Kami akan terus berproses dan melakukan perbaikan terhadap aspek-aspek yang dinilai masih kurang,” ujarnya.

Ketua Tim Risk Assessment, AKBP Indriyanto Dian Purnomo, menyampaikan bahwa kedatangan pihaknya bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap aspek keselamatan dan keamanan di kawasan wisata Goa Terawang Ecopark.

“Kami berharap standar operasional prosedur (SOP) keselamatan dan keamanan, baik di dalam goa maupun di seluruh wahana, benar-benar diterapkan. Petugas harus disiagakan di setiap titik penting demi menjamin keselamatan dan kenyamanan pengunjung,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa infrastruktur perlu terus diperhatikan agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan. Selain itu, promosi wisata harus digencarkan melalui kerja sama dengan media televisi maupun media sosial agar Goa Terawang Ecopark semakin dikenal masyarakat luas.

“Manajemen media, baik dari pihak Perhutani maupun pengelola wisata, harus dikelola secara profesional. Seluruh kegiatan pun wajib dilaksanakan sesuai SOP dan terdokumentasi dengan baik,” tegasnya.

Setelah dilakukan pengecekan menyeluruh di lapangan, Tim Risk Assessment memberikan penilaian dengan kriteria “Baik” terhadap wisata Goa Terawang Ecopark. (Kom-PHT/Blr/Ist)

Editor: Tri

Copyright © 2025