TRIBUNNEWS.COM, JAWA BARAT (4/11/2016) | Beroperasi di 190 desa, terdiri dari 175 desa di hulu Citarum, dan 15 desa hulu Ciliwung dengan hampir 4000 kader. Ecovillage yang dimotori BPLHD Jawa Barat telah berjalan hampir 3 tahun.Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengapresiasi para kader tersebut, dan menilai kinerja mereka efektif dalam mengajak masyarakat agar berbudaya lingkungan.
Didukung oleh 8000 warga, komunitas ini gotong royong membersihkan anak-anak sungai Citarum dari sampah dan pendangkalan. Ini dilakukan demi hadirnya desa yang bersih (clean), hijau (green), dan sehat (hygiens).
“Bagus mereka (ecovillager) bersepakat untuk mengolah sampah dengan bank sampah, kita bersepakat untuk tidak buang sampah ke sungai, ke tempat-tempat yang bukan tempatnya, mereka mengumpulkan sampah dari masyarakat, mereka juga mencegah masyarakat untuk membuang sampah sembarangan, jadi dirinya dikokohkan untuk tidak buang sampah, dan dia mengajak orang lain untuk sama-sama tidak buang sampah, tidak buang limbah ke sungai,” ungkap Aher acara Sawala Ecovillage dan Gerakan Citarum Bestari di Lap. Sepak Bola Lanud Sulaiman Kec. Margahayu Kab. Bandung, Jumat (04/11/2016).
Aher menilai Citarum secara ‘kasat mata’ mulai terlihat perubahannya, sungai tidak terlalu kumuh, bahkan di sejumlah titik terlihat benar-benar bersih tanpa sampah. Ini pun tak terlepas dari sinergisme para ecovillager dengan stakehokder lokal seperti Kecamatan, Desa, RW, sampai ke tingkat RT.
“Sungai bisa bersih mana kala tidak ada yang buang apapun ke sungai, jika tidak ada buangan rumah tangga, buangan industri, buangan sampah, tidak ada buangan ternak, maka sungai kita akan bersih,” kata Aher.
“Kondisi Citarum dalam konteks sampah, ada perubahan yang cukup signifikan, ketika kita membentuk ecovillage, membentuk program Citarum Bestari, kita juga sejak Juni lalu bekerja sama dengan TNI secara langsung, dan kedepan juga kita akan bikin Samsat, terlibat dengan Pemda setempat, juga Polri terlibat, kejaksaan terlibat, kemudian nanti BBWS, PTPN, Perhutani, BPN, termasuk terlibat, sehingga kalau ada persoalan diselesaikan satu meja dengan cara pandang, atau dengan tugas kewenangan masing-masing,” Tuturnya.
Aher menuturkan penyelesaian masalah Citarum merupakan urusan panjang, atau dengan kata lain program Citarum Bestari merupakan program berkelanjutan yang tidak bisa berhenti di suatu titik seja. Meski masalah Citarum merupakan urusan yang panjang, namun akan Ia usahakan untuk tertangani secepat mungkin.
“Kita rangkul juga para tokoh lingkungan, para praktisi lingkungan, karena Alhamdulillah di Jawa Barat ini, khususnya di Kabupaten Bandung sudah ada Ecovillager, teman-teman yang mengelola desa untuk menjadi desa yang berbudaya lingkungan,” Kata Aher. (*)
Tanggal : 4 November 2016
Sumber : Tribunnews.com