SOLOPOS.COM (09/11/2021) | Pemerintah Kabuapten (Pemkab) Blora terus meningkatkan sosialisasi keberadaan Suku Kalang yang disebut asli pulau Jawa tersebut dengan mengembangkan potensi wisata edukasi budaya di Gunung Pontang yang berada di Desa Bleboh, Kecmaatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (9/11/2021), Kepala Desa Bleboh, Leles Budiyanto mengatakan hingga akhir Oktober 2020 lalu, telah melakukan pemberdayaan masyarakat setempat dengan melibatkan Desa Bleboh untuk menata lokasi situs kubur wong kalang yang berada di kawasan Perhutani petak 23C RPH Bleboh BKPH Nanas, KPH Cepu.

Pemerintah Desa Bleboh berharap bahwa lokasi destinasi wisata yang sudah dirancang bisa menopang pengembangan budaya setempat sehingga bisa mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Desa Bleboh. Leles menambahkan bahwa pengelolaan cagar budaya serta pengembangannya ini dilakukan melalui BUMDes dan harapannya tahun 2021 ini bisa dianggarkan melalui dana desa yang diberikan langsung oleh pemerintah pusat.

Leles juga menyebutkan bahwa pihaknya juga telah mengagendakan pada sukarelawan budaya setempat untuk membuat gazebo sebagai tempat istirahat di lokasi Gunung Pontang. Leles juga menuturkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Asper dan Mantri Perhutani BKPH setempat yang hasilnya disepakati bersedia membantu pengelolaan situs tersebut. Pemkab Blora dalam hal ini mendukung dan sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke lokasi.

Untuk akses jalan, Leles mengatakan bahwa pembangunannya akan dilakukan bertahap karena membutuhkan penganggaran yang besar dan rencananya juga bisa dianggarkan lewat dana desa. Sementara itu, Kepala Dinas Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinoporabudpar) Kabupaten Blora Slamet Pamuji ketika diinformasi terkait pemugaran makam wong kalang dipertahankan semaksimal mungkin karena merpakan cagar budaya.

Sebelumnya, diketahui banyak ditemukan makam kuno wong kalang sebanyak 15 makam di kawasan hutan Desa Bleboh, Temuan baru ini menambah daftar makam wong kalang yang ada di desa tersebut menjadi 23 makam. Wong kalang diperkiarakan sudah menghuni pulau Jawa sejak zaman megalitikum. Peradaban dan kebudayaan mereka dinilai paling modern saat itu.

Semenjak migrasi besar-besaran ras Austronesia, nenek moyang Suku Jawa saat ini ke pulau Jawa dan Nusantara secara keseluruhan, membuat wong kalang ini terdesak dan mengasingkan diri ke hutan dan lereng pegunungan demi mempertahankan keberadaan dan kebudayaan mereka.

Selain itu, karena masuknya Agama Hindu yang mengajarkan tentang budaya kasta, membuat mereka sebagian besar memilih untuk mengasingkan diri karena dalam ajaran Hindu, mereka berada pada derajat atau kasta paling rendah.

Sumber : solopos.com

Tanggal : 09 November 2021