TANAH GROGOT, INHUTANI II (04/10/2021) | PT Inhutani II Unit Manajemen Hutan Tanaman (UMHT) Tanah Grogot sudah memiliki sebanyak 23 stup yang aktif dalam mengembangkan budidaya lebah Trigona sebagai penghasil madu di bawah tegakan tanaman kacang Sacha Inchi. Budidaya lebah tersebut diharapkan dapat menghasilkan madu yang direncanakan akan dijual guna memenuhi permintaan pasar lokal yang masih sangat terbuka lebar di Desa Karang, Tanah Grogot, Minggu (03/10).

Lebah Trigona dikenal sebagai penghasil madu yang dapat dibudidayakan secara komersial dengan ukuran lebih kecil dari lebah jenis lainnya dan tidak menyengat. Terdapat lebih dari 20 Jenis lebah Trigona di Kalimantan dan PT Inhutani II UMHT Tanah Grogot membudidayakan sekitar 4 jenis lebah Trigona, antara lain jenis T. leaviceps, T. melina, T. terminata dan T. itama yang bisa dibudidayakan dibawah tegakan tanaman pokok Hutan Tanaman Industri (HTI), terutama yang dekat dengan lokasi Camp UMHT Tanah Grogot sehingga mudah diawasi dari gangguan predator.

Manager Senior UMHT Tanah Grogot, Adi Witoyo menjelaskan bahwa dari 4 jenis lebah Trigona yang dibudidayakan, jenis T. itama adalah yang terbaik dalam menghasilkan madu dibandingkan jenis lainnya. Produksi maksimal bisa menghasilkan 1 liter madu dalam 1 bulan untuk setiap stup bersifat fluktuatif tergantung ketersediaan nectar disekitar sarang dan produksi madu maksimal saat musim bunga melimpah.

Lebih lanjut Adi menjelaskan harga madu di pasaran lokal setempat berkisar Rp. 350.000, – sampai dengan Rp. 450.000, – ribu per liter, sehingga ke depan akan menambah stup lebah jenis itama dalam budidaya lebah Trigona.

“Penambahan stup bisa dengan cara mencari di alam, memecah koloni yang ada atau membeli dari penangkar yang sudah memiliki banyak stup,” ujarnya.

Sementara itu Asisten Pembangunan Hutan, Junaidi menyampaikan bahwa budidaya lebah Trigona di UMHT Tanah Grogot dapat menjadi sumber pendapat usaha lain PT Inhutani II diluar dari usaha pokok perkayuan atau merupakan hasil hutan bukan kayu.

“Kami akan menambah jumlah tanaman di sekitar stup agar sumber nectar dari bunga dapat selalu terpenuhi,” jelasnya. (Kom-INH2/ER)

Editor : Ywn

Copyright©2021